Setelah dilakukan kajian epidemiologi, kami belum bisa menetapkan PSBB Gorontalo
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto belum memberikan persetujuan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diajukan Gubernur Gorontalo dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di wilayah itu. 

“Setelah dilakukan kajian epidemiologi, kami belum bisa menetapkan PSBB Gorontalo,” kata Menkes Terawan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Menkes setujui PSBB Banjarmasin dan Tarakan

Gubernur Gorontalo mengirim surat permohonan pengajuan PSBB pada Menteri Kesehatan tertanggal 15 April 2020. Namun setelah dilakukan kajian epidemiologi dan aspek lainnya oleh tim teknis, Menkes Terawan belum bisa menetapkan PSBB di wilayah tersebut.

Pada Minggu ini Menkes Terawan telah mengirimkan surat balasan kepada Gubernur Gorontalo yang isinya menyatakan bahwa provinsi itu belum dapat ditetapkan PSBB.

Baca juga: Kowad dan Polwan buka dapur umum saat PSBB di Bogor

Keputusan belum bisa diterapkannya PSBB tersebut bukan hanya didasarkan pada kajian epidemiologis dan aspek lainnya oleh tim teknis yang dinilai belum memenuhi kriteria, tapi juga memperhatikan pertimbangan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), provinsi/kabupaten/kota bisa menjalankan PSBB kalau memenuhi kriteria tertentu.

Baca juga: Polisi jaga enam batas kota Makassar ikuti aturan PSBB

Kriteria penerapan PSBB mencakup jumlah kasus dan/atau jumlah kematian akibat penyakit yang meningkat dan menyebar secara signifikan dan cepat ke beberapa wilayah, terdapat kaitan epidemiologis dengan kejadian serupa di wilayah atau negara lain, dan kesiapan pemerintah daerah dalam menjalankannya.

Baca juga: KAI Sumbar kurangi frekuensi perjalanan KA Sibinuang dukung PSBB

Menkes Terawan sebelumnya juga telah menyetujui beberapa wilayah untuk menerapkan PSBB yaitu Provinsi DKI Jakarta; Kabupaten dan Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bogor di Provinsi Jawa Barat; Kabupaten dan Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten; Kota Pekanbaru di Provinsi Riau, Kota Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sumatera Barat, dan yang paling terbaru adalah Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan, serta Kota Tarakan Kalimantan Utara.

Tidak hanya Provinsi Gorontalo, sebelumnya Menkes juga menolak permohonan PSBB untuk sejumlah daerah yang dinilai belum memenuhi kriteria seperti Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara, Kabupaten Fakfak Papua Barat, Kota Sorong Papua Barat, Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah, dan Kabupaten Rote Ndao NTT. Wilayah yang tidak bisa menerapkan PSBB tersebut dinilai belum memenuhi kriteria untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca juga: Wali Kota Depok ajak tokoh agama sukseskan PSBB

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020