Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) berencana menggelar kegiatan bincang dan diskusi daring untuk mengenang legenda renang Indonesia Lukman Niode yang meninggal pada hari Jumat, 17 April.

"Rencananya diskusi daring ini akan berlangsung hari Kamis (23 April). Banyak hal yang bisa kita petik dan jadikan pelajaran dari keberhasilan Luki sebagai atlet," kata Ketua Umum PB PRSI Anindya Bakrie dalam pesan singkat yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

Diskusi bertajuk "Tribute to Lukman Niode, A Legacy to Continue" tersebut, rencananya akan ditayangkan secara langsung di sejumlah saluran televisi swasta dan kanal YouTube PB PRSI pada pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Lukman Niode di mata mantan atlet renang

Baca juga: KONI: Dunia renang kehilangan sang legenda


Sejumlah daftar pembicara kegiatan itu antara lain Ketum PB PRSI, Menpora Zainudin Amalai, Ketum KONI Pusat Marciano Norman, Ketua Komite Olimpiade Nasional Indonesia (NOC) Raja Sapta Oktohari, mantan Ketum PB PRSI Sandiaga Uno, Rahardi Ramelan, dan Purnomo Yusgiantoro

Kegiatan ini juga akan diikuti Idrus Niode (kakak almarhum Luki), sahabat almarhum semasa menjadi atlet renang seperti Ronny Suwito, Johny Item, Wirmandi Sugriat, Richard Sambera, Sabeni Sudiono, hingga Siman Sudartawa.

Selain itu, turut mengisi diskusi yakni mantan pesaing Luki dari luar negeri seperti David Lim dan Ang Peng Siong dari Singapura.

"Selain untuk mengenang prestasi dan dedikasi almarhum sebagai pahlawan olahraga Indonesia, kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi atlet-atlet muda dan orang tua atlet untuk bisa mengikuti jejak almarhum sebagai atlet berprestasi di tingkat Asia dan dunia," pungkas Anin.

Dunia akuatik nasional telah kehilangan legenda renang terbaik yaitu Lukman Niode, yang pernah mencatatkan prestasi di tingkat nasional hingga internasional, dengan capaian tertinggi menjadi semi finalis Olimpiade 1984 Los Angeles Amerika Serikat.

Prestasi yang pernah diraih atlet yang merintis karirnya dari klub renang Tirta Kencana Jakarta ini adalah 10 medali emas PON 1977, dua emas SEA Games 1977, satu emas SEA Games 1983 sekaligus memecahkan rekor Asia nomor 100 meter gaya punggung.

Baca juga: Pelatih renang Indonesia fokus bina atlet junior

Baca juga: Efek emas SEA Games 2019, polo air mulai dilirik

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020