Jakarta (ANTARA News) - Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Sulistyo Ishak mengatakan, ledakan di dalam kompleks Mako Brimob Polri di Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, Jawa Barat berasal dari bahan peledak low explosive (berdaya ledak rendah).

Menurut dia di Jakarta, Rabu, kesimpulan itu diperoleh setelah polisi menemukan sisa bahan peledak di lokasi kejadian.

"Di dalam ruangan ada contoh bahan peledak jenis low explosive yang biasa digunakan untuk untuk latihan. Bahan ini juga sering dipakai untuk mercon dan kembang api," katanya.

Ia mengatakan, hingga kini tim ahli forensik Polri telah berada di lokasi kejadian untuk mengetahui mengapa bahan peledak itu dapat meledak dan menyebabkan kobaran api.

Polisi menduga, adanya hubungan arus pendek listrik hingga menyebabkan terjadinya ledakan.

Selain itu, kondisi ruangan dan gedung yang kurang memenuhi syarat sebagai tempat latihan juga menjadi salah satu faktor terjadinya hubungan pendek listrik.

"Gedung itu memang tidak dirancang untuk ruang simulasi namun karena tidak punya ruangan simulasi maka terpaksa memakai gedung itu," katanya.

Sekitar puku 02.15 WIB, warga sekitar Mako Brimob mendengar beberapa kali ledakan yang diikuti dengan kobaran api.

Api dapat dipadamkan satu jam kemudian setelah datang mobil pemadam kebakaran.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira mengatakan, kejadian itu tidak menyebabkan korban tewas atau luka. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009