Jakarta (ANTARA) - Bulan Suci Ramadhan mengajarkan kepada kita untuk senantiasa memaksimalkan ibadah. Mengapa demikian? Karena Ramadhan merupakan hadiah yang sangat istimewa yang diberikan Allah SWT kepada umat Islam.

Di antara keistimewaan itu adalah pahala kebaikan selama Ramadhan itu dilipatgandakan oleh Allah SWT. Hal inilah yang tidak disia-siakan oleh para generasi Salaf terdahulu. Lihatlah ketika bagaimana Imam Syafii sebagai pencetus Mazhab Syafii, mengkhatamkan Al Quran selama Ramadhan sebanyak 60 kali. Peningkatan ini dilakukan dua kali lipat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Imam Syafii biasanya dalam sebulan mengkhatamkan sebanyak 30 kali. Bayangkan!.

Di antara keutamaan Ramadhan lainnya adalah bulan diturunkannya Al Quran. Selama Ramadhan Rasulullah melakukan setoran hafalan dan bacaan Al Quran kepada Malaikat Jibril. Karena itulah Ramadhan juga dinamakan Syahrul Quran, bulan diturunkannya Al Quran.

Para generasi Salaf selalu memaksimalkan ibadah selama bulan Ramadhan. Kita lihat bagaimana Khalifah Umar bin Khattab menginisiasi Shalat Tarawih secara berjamaah. Shalat Tarawih berjamaah merupakan salah satu bentuk Qiyamu Ramadhan, menghidupkan Ramadhan dengan amalan-amalan "iimanan wahtisaaban", yaitu mengimani bahwa Allah telah mensyariatkan puasa dan mengharapkan pahala puasa dari sisi Allah

"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ampunan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya di masa lalu". (Hadist Riwayat Bukhari)

Di sinilah kemudian bagaimana Khalifah Umar bin Khattab menginisiasi Shalat Tarawih berjamaah selama Ramadhan. Hal yang tidak pernah dilakukan Rasulullah SAW. Umar mengatakan, "Sebaik-baik bid'ah adalah seperti ini". Yakni Shalat Tarawih yang dilakukan secara berjamaah. Shalat Tarawih berjamaah ini murni sebagai sebuah ikhtiar untuk menghidupkan Ramadhan.

Maka di antara contoh dan teladan generasi Salaf kita juga melihat Uar Bin khattab melakukan shalat sepanjang malam setelah Isya sampai menjelang waktu sahur. Ini dilakukan tak lain untuk menghidupkan malam-malam bulan Suci Ramadhan untuk mengharapkan ridha Allah SWT.

Semoga Ramadhan yang masih tersisa di hadapan kita ini, bisa kita maksimalkan dengan sungguh-sungguh karena iman kepada Allah dan mengharap ridha-Nya, agar kita mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya dan kemudian tercatat sebagai amal timbangan kebaikan kita.

*) Ustadz M Nashih Nasrullah adalah seorang dai (penceramah).

Pewarta: Ustadz M Nashih Nasrullah *)
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020