Bawang bombai turun 0,03 persen, cabai merah turun 0,02 persen dan daging ayam ras turun sebesar 0,01 persen
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Buyung Airlangga mengatakan, DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,29 persen pada April, turun dibanding Maret 2020 yang mencapai 0,33 persen.

"Dengan angka 0,29 persen, DKI Jakarta menempati posisi ke-12 dari seluruh kota di Indonesia yang mengalami inflasi," katanya dalam siaran langsungnya di kanal YouTube BPS DKI terkait perkembangan ekonomi Jakarta, Senin.

Dia juga mengatakan tingkat inflasi DKI Jakarta di bulan April 2020 ini menempati urutan paling tinggi jika dibandingkan dengan kota-kota di kawasan ekonomi seperti Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

Tercatat Bogor mengalami inflasi sebesar -0,02 persen, Depok 0,02 persen, Bekasi 0,25 persen dan Tangerang 0,26 persen.

Inflasi DKI Jakarta turut disumbang kenaikan harga beberapa bahan pokok seperti bawang merah, gula pasir dan daging sapi.

Baca juga: Bawang bombay picu inflasi Jakarta 0,33 persen
Baca juga: Inflasi Jakarta pada Februari 2020 sebesar 0,27 persen
Baca juga: Inflasi DKI Jakarta Januari 0,25 persen, lebih rendah dari nasional


"Komoditas yang memberi  inflasi terbesar, adalah bawang merah. Harganya naik sebesar 0,04 persen sumbangannya, gula pasir 0,02 persen, dan daging sapi sebesar 0,02 persen," kata dia.

Sementara itu, tiga komoditas yang meringankan beban inflasi pada bulan April 2020 di DKI Jakarta adalah bawang bombai, cabai merah, dan daging ayam ras.

"Bawang bombai turun 0,03 persen, cabai merah turun 0,02 persen dan daging ayam ras turun sebesar 0,01 persen," katanya.

Di bulan April 2020 BPS DKI mencatat kenaikan inflasi jika digolongkan berdasarkan kelompok pengeluaran maka makanan, minuman serta tembakau menyumbang inflasi paling besar dengan total 0,95 persen.

"Diikuti dengan perawatan pribadi dan jasa seperti salon sebesar 0,65 persen, kemudian diikuti oleh penyedia jasa makanan dan restoran sebesar 0,23 persen," ujar dia.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020