Kairo (ANTARA) - Liga Arab (AL) pada Selasa mengecam persetujuan pemerintah Israel untuk membuat rute baru di sekitar Masjid Ibrahim di Kota Hebron, Tepi Barat selatan.

Saeed Abu Ali, asisten sekretaris jenderal AL untuk urusan Palestina dan wilayah Arab yang diduduki, melalui pernyataan mengatakan bahwa rencana pemerintah Israel bertujuan membangun sebuah jalan dan elevator  listrik untuk memfasilitasi penyerbuan dan "Yahudisasi" Masjid Ibrahim di kota tersebut.

Keputusan ini menjadi "bagian dari eskalasi Israel" terhadap sejumlah monumen agama dan sejarah Palestina di Yerusalem dan Hebron, kata pejabat AL.

Ia mendesak komunitas internasional dan PBB menekan Israel agar segera menghentikan aktivitas atau rencana apa pun, yang semakin memperparah kondisi rumit di wilayah Palestina yang diduduki.

Baca juga: PBB tekankan perlunya dialog guna selesaikan konflik Palestina-Israel
Baca juga: Rancangan resolusi DK PBB tekankan kepentingan Palestina


Pada Minggu Menteri Pertahanan Israel, Naftali Bennett, memberikan persetujuan akhir untuk membangun jalan baru ke masjid tersebut, yang dikendalikan oleh Otoritas Palestina (PA) di bawah kesepakatan 1997 antarkedua belah pihak.

Masjid Ibrahim dan Kota Tua Hebron masuk dalam daftar UNESCO sebagai situs warisan dunia Palestina pada 2017.

Dianggap oleh kaum Muslim sebagai situs paling suci keempat, sekitar 1.000 tahun yang lalu Masjid Ibrahim mengabadikan makam Nabi Ibrahim, putranya Ishak, serta cucunya Yakub dan istri mereka.

Tempat ini juga dianggap sebagai tempat suci oleh orang-orang Yahudi, dan Israel telah lama memberlakukan pembatasan akses warga Palestina ke masjid tersebut.

Sumber: Xinhua

Baca juga: Netanyahu "yakin" AS akan izinkan aneksasi Tepi Barat dalam dua bulan
Baca juga: Palestina serukan tekanan dunia hentikan pencaplokan Tepi Barat

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020