Karena biasanya sebelum Corona ini ada pelanggan yang datang dari luar memesan. Kalau sekarang kita bingung mau jualnya juga
Serang (ANTARA) - Nelayan tradisional di Pelabuhan Perikanan Karangantu, Kota Serang, mengeluhkan penurunan penjualan ikan hasil tangkapan mereka karena dampak pandemi COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir.

"Iya, Corona ini sangat berpengaruh kepada penghasilan kita (nelayan). Imbasnya ke kebutuhan rumah juga dan kita juga bingung mau jual kemana kalau situasi seperti ini," kata Sudading (53), salah seorang nelayan tradisional di Karangantu, Kota Serang, Jumat.

Sudading mengaku dalam sebulan terakhir ini ada penurunan pembeli ikan laut, sehingga para nelayan kebingungan dalam memasarkan hasil tangkapan mereka.

"Karena biasanya sebelum Corona ini ada pelanggan yang datang dari luar memesan. Kalau sekarang kita bingung mau jualnya juga," katanya.

Sudading mengungkapkan dengan kondisi seperti ini banyak pesanan yang ditunda karena biasanya ia mengirimkan ikan hasil tangkapanya langsung ke pemesan di sejumlah wilayah di luar Kota Serang.

Baca juga: Pengamat: Belum tampak perlakuan istimewa KKP di perikanan skala kecil

"Banyak pesanan kita dari Rangkas, Cikesal, dan daerah lainnya yang ditunda. Biasanya kita kirim lewat kereta dan sekarang di tutup, mau naik mobil juga ongkosnya lebih mahal," kata dia.

Ia berharap pemerintah agar memperhatikan kondisi para nelayan yang terdampak COVID-19 ini dan memberikan perlindungan serta pemberdayaan bagi keluarga nelayan.

"Kita berharap untuk saat ini ada perhatian dari pemerintah. Karena saat ini belum ada, cuman kita berharap saja. Paling kemarin juga kita dapat bantuan beras saja, itu juga ada yang dapat, ada juga yang tidak," kata  Sudading.

Baca juga: Nelayan kesulitan jual ikan, tengkulak enggan beli sejumlah jenis ikan

Sementara pelelang ikan laut di Pasar Karangantu Haryadi (47) mengatakan meski hasil tangkap ikan laut terbilang banyak. Namun karena ada pembatasan terhadap pengunjung otomatis mempengaruhi penjualan di pasar.

"Pembelinya sekarang berkurang karena ada pembatasan sosial dari pemerintah. Kalau dari hasil tangkapan ikan tidak ada pengaruhnya," kata Haryadi.

Haryadi mengaku di tengah pandemi COVID-19 ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan dan penjualan ikan.

"Untuk pendapatan jelas jauh berbeda, sekarang ini boro-boro untung, sepi terus tiap hari. Hanya saja bulan puasa agak sedikit ramai," kata dia.

Baca juga: Pendapatan nelayan anjlok, pemerintah diminta beli tangkapan nelayan

 

Pewarta: Mulyana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020