Banda Aceh (ANTARA) - Para pemuda Pidie-Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh menginisiasi pembangunan sumur wakaf pertama warga Aceh di Gaza, Palestina, karena sekitar 97 persen air negara konflik tersebut tidak layak konsumsi akibat tercemar limbah beracun.

"Ini akan menjadi kelanjutan cerita kedermawanan orang Aceh dalam bersedekah," ujar Ketua Pemuda Peduli Sesama (P2S) Kota Beureunuen, Ibnu Khaldun di Banda Aceh, Senin.

Dalam mewujudkan rencananya itu, pihaknya tergabung dalam lintas komunitas di antaranya Pemuda Peduli Palestina Kota Beureunuen, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Pidie, Pemuda Pancasila, Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Sigli, dan Forum Pemuda Pidie.

Kemudian Korps Sukarela Palang Merah Indonesia, Pelajar Islam Indonesia (PII) Pidie, Akademi Keperawatan Jabal Ghafur Sigli, BFLF Pidie, Komunitas Pelajar Inspirasi Pidie, Aliansi Mahasiswa Merah Putih, Badan Kontak Majelis Taklim Pidie (BKMT), Maslahat untuk Umat, dan Aliansi Pemuda Aceh di Jakarta.

Ia menuturkan, bagi komunitas yang ingin ikut berpartisipasi dapat menghubungi Ketua P2S Ibnu Khaldun pada nomor telepon seluler 085319579453 dan Sekretaris MRI Pidie Afdhalul Rahman 082364026318.

Baca juga: ACT galang bantuan 1.000 kursi roda untuk warga difabel Palestina

Baca juga: ACT galang dukungan selamatkan Al Quds Palestina


Pembangunan sumur wakaf tersebut, kata dia, bakal menjadi tonggak baru sejarah Aceh dan Palestina. Pembangunan yang pertama kali ini, lanjutnya, akan menjadi kelanjutan cerita kedermawanan orang Aceh, seperti wakaf Baitul Arsyi di Mekkah.

Lalu pembelian pesawat pertama Indonesia yang merupakan cikal bakal lahirnya maskapai Garuda, Solidaritas Aceh untuk Rohingya (SAUR) membangun Rumah Yatim Rohingya di Padua, Chittagong, Bangladesh bekerja sama dengan ACT, dan pelepasan 1.000 ton beras untuk Suriah yang dilakukan oleh ulama dan masyarakat di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, dan lainnya.

Ia menjelaskan, lintas komunitas tersebut akan menggalang kepedulian masyarakat, menjalin kemitraan, dan mengajak seluruh dermawan demi mewujudkan sumur wakaf masyarakat Aceh bagi Palestina, karena terdapat 1,9 juta warga Palestina mengalami krisis air bersih.

"Zionis Israel terus menerus menyulitkan warga di sana untuk bisa dapat akses air bersih. Bahkan mereka tega melindas jalur pipa air dengan tank mereka, seperti yang terjadi di Jordan Valley," tegasnya.

Masyarakat dapat ikut berwakaf sumur pertama masyarakat Aceh di Palestina melalui virtual account BNI Syariah 8660291020050162 atas nama Aksi Cepat Tanggap. Konfirmasi donasi dan informasi selengkapnya dapat melalui Telepon 0651-7315352, WhatsApp 082283269008, dan instagram @act_aceh.

"Insya Allah, sumur wakaf ini akan terwujud dengan doa dan dukungan kita bersama," tutur Ibnu Khaldun.

Head of Marketing ACT Aceh, Lisdayanti, menuturkan, pihaknya sudah membangun empat sumur yang sudah aktif mengalirkan air kepada masyarakat di Palestina.

"Sumur wakaf tidak hanya mengalirkan air bagi rakyat Palestina yang sangat membutuhkan. Bahkan mengalirkan pahala kepada pewakifnya, meski telah meninggal dunia," katanya.

Dengan berpartisipasi membangun sumur wakaf, berarti telah mengikuti jejak Khalifah Usman bin Affan dalam mewakafkan sumur Raumah kepada kaum muslimin yang kesulitan air bersih di masanya.

"Wakaf adalah solusi permasalahan umat. Tidak ada istilah rugi menyerahkan hartanya kepada Allah dalam bentuk wakaf. Dan mudah-mudahan berwakaf sumur untuk Palestina bisa menghindarkan kita dari wabah corona," katanya.*

Baca juga: Siswa SD di Mataram sumbangkan tabungan untuk Palestina

Baca juga: Masyarakat Aceh diajak tolak proposal damai yang merugikan Palestina

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020