Kendari (ANTARA) - Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, akibat meluapnya beberapa aliran sungai karena tingginya intensitas hujan yang mengguyur daerah tersebut dalam beberapa hari, Senin, mulai surut.

Komandan Pos SAR Kabupaten Konawe Utara, Dedi Irawan ketika dihubungi dari Kendari, Senin, menyebutkan, rata-rata surutnya air banjir tersebut antara setengah meter dibandingkan hari sebelumnya.

"Kami dari Tim SAR masih terus memantau kondisi banjir di Konawe Utara dengan melakukan patroli ke daerah-daerah yang tergenang banjir," katanya.

Ia menyebutkan, di Kecamatan Asera yaitu di Desa Pulawanggudu yang semula ketinggian airnya mencapai satu meter sekarang ini sekitar 45 centimeter, kemudian Wanggudu Raya yang semula ketinggian airnya mencapai 1,5 meter sekarang ini tinggal sekitar 40 centimeter, kemudian di Desa Puusuli Kecamatan Andowia juga sudah mulai surut.

"Hanya saja kami mengimbau warga agar tetap bertahan di tempat pengungsian yang disediakan oleh Pemkab Konawe Utara. Memang sekarang ini cuacanya cukup terang, tetapi kami khawatir jika hujan turun," katanya mengingatkan.

Ketika ditanya soal jalur transportasi yang masih tergenang banjir, dia mengatakan, hampir semua akses jalan sudah bisa dilalui kendaraan, hanya di Desa Longeo Kecamatan Asera yang belum bisa ditembus moda transportasi.

"Di desa tersebut masih harus menggunakan rakit karena airnya masih tinggi," katanya menegaskan.

Ia menambahkan, perahu karet yang digunakan untuk mengevakuasi warga yang berada di daerah banjir meliputi dari Basarnas Kendari, Polairud, BPBD Kabupaten Konawe Utara.
 
Tim Basarnas terus memantau perkembangan banjir yang terjadi di Kabupaten Konawe Utara (FotoBasarnas Kendari)



Sebanyak 1.105 kepala keluarga terdiri dari 1.965 jiwa penduduk Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, mengungsi ke tempat aman karena banjir di daerah itu dalam beberapa hari terakhir menyusul intensitas hujan yang tinggi.

Kabag Humas Pemkab Konawe Utara, Aminuddin, mengatakan jumlah warga yang mengungsi tersebut berasal dari 17 desa dan satu kelurahan yang tersebar di enam kecamatan di daerah tersebut.

Ke-17 desa dan satu kelurahan tersebut di antaranya adalah Puusuli, Puuwonua, Laronaga, Andowia (Kecamatan Andowia), Ponda (Kecamatan Wiwirano), Polora Indah (Kecamatan Langgikima), Tambakua dan Landiwo (Kecamatan Landawe), Sambadete (Kecamatan Oheo), serta Puuwanggudu, Ala Wanggudu, Wanggudu Raya dan Longeo (Kecamatan Asera).

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Konawe Utara dalam beberapa hari ini mengakibatkan beberapa sungai di daerah itu meluap yaitu Sungai Lalindu, Paralaguene, Lasulu, Langgumate dan Kuratao.

Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir menyusul banjir yang melanda beberapa bagian wilayahnya pada Kamis (18/6).

Menurut Surat Keputusan Bupati Konawe Utara Nomor 240 Tahun 2020 tentang penetapan status tanggap darurat yang berlangsung 14 hari mulai 17 Juni hingga 30 Juni 2020.

Status tanggap darurat bencana banjir diberlakukan di enam wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Andowia, Kecamatan Asera, Kecamatan Oheo, Kecamatan Langgikima, Kecamatan Landawe dan Kecamatan Wiwirano.
Baca juga: 1.965 warga Konawe Utara mengungsi akibat banjir
Baca juga: Konawe Utara tanggap darurat banjir
Baca juga: Kabupaten Konawe Utara kembali dilanda banjir
Baca juga: TNI bantu pulihkan daerah terdampak banjir di Konawe Utara

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020