Pariaman (ANTARA News) - Stok beras untuk bantuan korban gempa bumi di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) mulai menipis di gudang Posko Satlak Penanggulangan Bencana kabupaten itu.

Data bidang layanan informasi logistik Satlak PB Padang Pariaman, Selasa sore menyebutkan, stok beras untuk disalurkan ke korban gempa sudah menipis.

"Untung saja ada stok beras bantuan dari dari Oku, Sumatera Selatan sebanyak lima truk roda enam yang diperkirakan masuk Selasa malam. Setiap beras yang masuk langsung distribusikan melalui camat kepada korban gempa," kata Jasman Amin di Padang Pariaman.

Pihaknya berharap bantuan bahan pangan, terutama beras ada yang datang Selasa malam atau Rabu (7/10) sehingga stok tidak kosong di gudang.

"Sepanjang Selasa sempat stok beras bantuan untuk korban gempa kosong di gudang. Sementara kebutuhan beras setiap hari untuk 17 Kabupaten Padang Pariaman sekitar 95 ton/harinya," katanya.

Selain itu, stok bantuan berupa kebutuhan pokok lainnya, seperti mie instans juga sudah menipis sehingga penyaluran dari Posko Utama Satlak PB kabupaten ke setiap kecamatan agak tersedat.

Namun, katanya, kalau stok bantuan kebutuhan pangan tersedia langsur disalurkan melalui kecamatan, agar penyalurannya lebih terkelola dengan baik.

Dia menambahkan, bantuan yang bukan tak diserahkan tetapi stok bahan pangan itu sendiri mulai menipis sehingga penyaluran merata jelas belum terlaksana. Namun, setiap bantuan yang masuk langsung didistribukan.

Pantauan di Posko Satlak PB Padang Pariaman, terlihat sejumlah kelompok masyarakat berdatangan untuk meminta bantuan dengan alasan bantuan belum sampai.

Bahkan, sebagian kelompok masyarakat --dominan pemuda-- ada yang langsung datang ke petugas logistik di gudang bantuan dengan memperlihatkan rekomendasi dari Camat.

"Masih ada masyarakat yang belum mendapatkan bantuan, meskipun ada hanya baru mie instans yang jumlahnya juga terbatas," kata Mahyudin (41) pemuda asal Balai Kamis, Batu Gadang, Kecamatan Sungai Geringging itu.

Justru itu, datang langsung ke Posko utama dengan harapan bisa mendapatkan bantuan untuk ratusan kelapa keluarga (KK) di Balai Kamis, Batu Gadang itu.

"Kita minta kalau bantuan sudah ada di gudang segera disalurkan dan pihak kecamatan agar mempermudah urusan untuk mendapatkan bantuan," harapnya dan menambahkan, bantuan mendesak adalah beras dan tenda.

Sisi lain, pantauan di gudang bantuan logistik satlak PB Padang Pariaman, dijaga apat kepolisian dan anggota TNI sekitar lima orang.

Namun, kelompok yang mengatasnamakan utusan masyarakat kurang menghiraukan dan tetap besikukuh agar bantuan bisa diberi sehingga mereka bisa menyalurkan ke tingkat masyarakat.

"Saat inikan dalam situasi darurat dan prosedur untuk mendapatkan bantuan jangan sampai terlalu berbeli, apalagi ada yang pilih kasih," kata pria 40-an asal Lubuk Alung, Padang Pariman yang mengaku korban gempa di pemukimanya belum tersentuh bantuan.

Data sementara Saltak PB Padang Pariaman mencatat jumlah rumah penduduk yang rusak berat mencapai 46.561 unit, untuk rusak sedang tercatat 11.537 unit dan rusak ringan tercatat 3.331 unit tersebar pada 17 kecamatan kabupaten itu.

Memasuki hari ke enam pascagempa di pesisir pantai Sumbar 30 September 2009, umumnya masih bertahan di tenda-tenda darurat, sebagian kecil mulai kembali ke rumahnya bagi yang layak huni.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009