Setiap hari 350 sampai 400 pasien COVID-19 maupun pneumonia dirawat di rumah sakit di kota tersebut,
Nur-Sultan (ANTARA) - Kasus pneumonia di ibu kota Kazakhstan, Nur-Sultan, melonjak di tengah wabah virus corona, demikian kepala pelayanan kesehatan setempat pada Kamis.

Pneumonia dapat disebabkan oleh virus corona dan angka tersebut dapat mengindikasikan bahwa banyak kasus COVID-19 yang tidak dilakukan tes. Jumlah kasus COVID-19 terkonfirmasi di negara Asia Tengah yang berbatasan dengan China dan Rusia itu hampir tiga kali lipat pada Juni ini menjadi 32.000 kasus.

Dokter menemukan sekitar 600 orang dengan gejala pneumonia setiap hari, kata kepala departemen pelayanan kesehatan Nur-Sultan, Saule Kisikova saat konferensi pers. Angka tersebut naik dari sekitar 80 per hari sebelum terjadi wabah virus corona.

"Setiap hari 350 sampai 400 pasien COVID-19 maupun pneumonia dirawat di rumah sakit di kota tersebut," katanya, menambahkan bahwa rata-rata jumlah kasus harian COVID-19 sebanyak 150.

"Dalam sepekan jumlah pasien (di rumah sakit) tiga kali lipat."

Klinik milik pemerintah di kota berpenduduk 1,1 juta, yang menjadi penyedia layanan kesehatan untuk mayoritas penduduk, menutup pintu mereka bagi pengunjung pekan ini sebab dokter klinik memperkuat tim ambulans dan pusat panggilan COVID-19.

Kazakhstan, yang mengakhiri karantina wilayah nasional bulan lalu, kini kembali mengunci sejumlah kota dan memberlakukan langkah baru seperti penutupan pusat perbelanjaan, pasar dan taman pada akhir pekan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Mantan presiden Nursultan Nazarbayev jadi pasien OTG COVID-19
Baca juga: Jubir presiden Kazakhstan positif COVID-19
Baca juga: Kazakhstan mungkin cabut status darurat COVID-19 pekan depan

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020