kuncinya sebetulnya adalah kepatuhan masyarakat
Surabaya (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi berbagai sektor tangguh penanganan COVID-19 yang telah dibentuk di Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Pasar Genteng Baru adalah salah satu pasar yang dijadikan Pemkot Surabaya untuk pelayanan pasar tradisional yang sudah mulai menerapkan protokol kesehatan," kata Muhadjir didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meninjau di Pasar Genteng Baru Surabaya, Kamis.

Menurut dia, salah satu kesulitan di pasar tradisional adalah menaati protokol kesehatan terutama physical distancing atau jaga jarak fisik baik antara penjual dan pembeli.

"Kalau yang protokol dasar seperti cuci tangan sebelum masuk dan pakai masker itu sudah dipatuhi, maka itu sudah bagus dan tinggal meningkatkan yang lain," ujar Muhadjir.

Selain itu, Muhadjir mengapresiasi upaya kebijakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan membentuk berbagai sektor tangguh di Surabaya dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19, seperti Kampung Tangguh, Pasar Tangguh, Mal Tangguh hingga Rumah Ibadah Tangguh.

"Jadi kuncinya sebetulnya adalah kepatuhan masyarakat. Tadi perjalanan saya dari bandara ke sini, sudah banyak warga yang mematuhi menggunakan masker," katanya.

Baca juga: Surabaya jadikan dua pondok pesantren percontohan "ponpes tangguh"

Baca juga: 350 kampung tangguh di Surabaya siap diresmikan


Namun demikian, ia kembali mengingatkan kepada warga Surabaya agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Apalagi selama ini pemerintah pusat sangat menaruh perhatian untuk Jawa Timur dan khususnya Surabaya.

"Jadi kalau kita ingin Surabaya ini segera turun, warga Surabaya tidak menunggu diingatkan, diawasi oleh aparat, tapi dengan kesadaran sendiri. Mari kita mengawasi diri kita sendiri-sendiri," katanya.

Saat kunjungannya dua pejabat tersebut, para pedagang dan pembeli di lantai satu maupun lantai dua pasar begitu antusias untuk mengabadikannya dengan ponsel kamera. Bahkan, mereka satu-persatu terlihat keluar dari kios dagangannya.

Tak ingin para pedagang dan pembeli itu bergerombol, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan menggunakan pengeras suara langsung mengimbau mereka agar tetap menjaga jarak dan mengarahkan para pedagang agar kembali bekerja.

"Ayo tetap jaga jarak, jangan bergerombol, ayo kembali-kembali ke stan," katanya.

Baca juga: Pemkot Surabaya diminta identifikasi pedagang pasar terpapar COVID-19

Baca juga: Kampung Tangguh di Surabaya tunjukkan keberhasilan tangani COVID-19

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020