setelah kami mendapat izin komite etik maka kami akan langsung melakukan sosialisasi besar-besaran
Bandung (ANTARA) - Perekrutan 1.620 orang relawan untuk uji klinis tahap ketiga Vaksin Sinovac dari China menunggu izin dari Komite Etik, kata Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr Eddy Fadlyana SpA(K) MKes.

"Bagaimana cara merekrut relawan, jadi setelah kami mendapat izin komite etik maka kami akan langsung melakukan sosialisasi besar-besaran ke masyarakat lewat penyuluhan langsung atau menyebarkan leaflet-leaflet," kata Dr Eddy Fadlyana saat jumpa pers di Rumah Sakit Pendidikan Unpad Kota Bandung, Rabu.

Dia mengatakan relawan atau subjek uji klinis tahap tiga vaksin tersebut pada saat pra-rekrutmen semuanya harus dalam keadaan sehat dengan pemeriksaan dokter yang lengkap.

Baca juga: Uji klinis Vaksin Sinovac China dilakukan di enam tempat Kota Bandung

"Kemudian juga ada pemeriksaan sebelumnya tidak menderita sakit COVID-19, kemudian dalam perjalanannya apabila sakit apapun juga itu akan di-cover oleh asuransi, sebagai standarnya. Rumah sakitnya terbuka di sekitar Kota Bandung," kata dia.

Ia mengatakan uji klinis tahap ketiga Vaksin Sinovac dari China akan dilakukan di enam tempat di Kota Bandung, yakni empat puskesmas, Balai Kesehatan Unpad dan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad.

Baca juga: Bio Farma siap produksi vaksin COVID-19 hingga 100 juta dosis

"Dengan jumlah subjek tersebut maka penelitian ini akan dilakukan di Kota Bandung, Jawa Barat dengan menggunakan enam side penelitian yang terdiri dari empat puskesmas di Kota Bandung, Balai Kesehatan Unpad dan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad," tegas dia.

Keempat puskesmas di Kota Bandung yang akan dijadikan uji coba tahap tiga Vaksin Sinovac ialah Puskesmas Garuda, Puskesmas Ciumbeuleuit, Puskesmas Dago dan Puskesmas Puter.

Baca juga: Vaksin corona ditargetkan selesai uji klinis Januari 2021

"Di enam site tempat penelitian itu kami juga sudah melakukan pelatihan-pelatihan. Pelatihan-pelatihan dari tempat-tempat tersebut membuat tim yang terdiri dari dokter umum lebih dari antara 30 hingga 40," kata dia.

Selain dokter umum, pihaknya juga merekrut dokter spesialis penyakit dalam, dan dokter spesialis penyakit anak dan juga keahlian-keahlian yang lain-lainnya sesuai dengan kebutuhan dari penelitian itu.

Baca juga: BPOM jamin validitas protokol uji klinis vaksin COVID-19


 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020