Saya ingin mencoba agar lebih konsisten dengan pola permainan saya sendiri
Jakarta (ANTARA) - Pebulutangkis tunggal putri Fitriani mengaku ingin bermain lebih konsisten dalam menjalani laga demi laga di turnamen internal PBSI yang diselenggarakan di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur.

Pada pertandingan babak penyisihan Grup P yang berlangsung Rabu (22/7) pagi, Fitriani harus menelan kekalahan saat berhadapan dengan pemain muda berusia 17 tahun Komang Ayu Cahya Dewi dengan skor 13-21, 19-21.

Namun pada laga kedua di sore harinya, Fitriani berhasil memetik kemenangan straight game berdurasi selama 35 menit atas Nandini Putri Arumni dengan perolehan 21-17, 21-14.

Baca juga: Jadwal pertandingan tunggal putri di turnamen internal PBSI

“Di pertandingan tadi pagi, lawan memang memberi tekanan. Saya sendiri merasa pergerakan saya kurang luwes dan pertahanan juga kurang rapat. Di gim kedua, barulah saya menemukan permainan saya dan terus mencoba konsisten,” kata Fitriani soal penampilannya.

Selanjutnya pada laga penyisihan terakhir Grup P Kamis (23/7) besok, Fitriani dijadwalkan bertemu dengan Aisyah Sativa Fatetani. Sebelumnya di pagi hari tadi, Aisyah dikalahkan oleh Nandini dengan hasil rubber game 21-15, 16-21, 14-21.

“Yang pasti, saya ingin mencoba agar lebih konsisten dengan pola permainan saya sendiri. Kalau tiba-tiba lawan mengubah pola mainnya, berarti saya harus bisa cepat beradaptasi,” tutur Fitriani.

Baca juga: Fitriani tersingkir di awal Indonesia Masters setelah gagal atasi Han

Lebih lanjut mengenai target, perempuan berusia 21 tahun itu mengaku tidak memasang target khusus dalam turnamen internal tersebut. Namun, dia tetap berharap dapat mencapai partai final.

“Soal target, saya hanya berharap bisa bermain maksimal. Tapi saya juga berharap semoga bisa sampai ke babak final,” ungkap Fitriani.

Baca juga: Jadi unggulan di turnamen internal PBSI, Gregoria waspadai pemain muda
Baca juga: Ester tak menyangka bisa kalahkan dua pemain unggulan


Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020