Surabaya (ANTARA) - Ratusan pasien COVID-19 yang sembuh mengikuti senam pernafasan yang digelar Pemerintah Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) di Taman Harmoni dan Taman PUPR, Sabtu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan senam ini digelar secara rutin setiap hari Sabtu untuk semua warga.

"Tetapi kali ini yang terlibat adalah mantan pasien. Instruktur senamnya langsung dari perwakilan PDPI," katanya.

Baca juga: Bakal calon wakil wali kota Surabaya ajak giatkan senam lawan COVID-19

Febria menjelaskan untuk warga yang tergabung senam pada hari ini di Taman PUPR terdiri dari warga Kecamatan Gunung Anyar dan Kecamatan Rungkut. Sementara untuk Taman Harmoni warga yang ikut senam yakni dari Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Mulyorejo.

"Untuk hari ini Taman Harmoni ada 50 orang dan Taman PUPR 50 orang, jadi total semuanya 100 orang yang ikut kali ini," kata Febria.

Baca juga: Gugus Tugas Karawang temukan penularan COVID-19 di komunitas senam

Selain itu, lanjut dia, bukan hanya warga yang diajarkan senam pernafasan, tetapi nantinya pihak PDPI juga akan melatih penanggung jawab senam dalam hal ini adalah Puskesmas. Tujuannya supaya setiap Puskesmas dapat melakukan olahraga secara mandiri guna menjadi instruktur di berbagai wilayahnya masing-masing.

"Makanya kita minta juga untuk dilatih. Jadi dapat berlangsung di beberapa titik secara serentak, ke depan akan begitu. Misalnya Puskesmas A bisa menjadi instruktur di taman apa gitu," ujarnya.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 bertambah dari kluster senam

Selain itu, ia menambahkan nantinya senam pernafasan itu juga diajarkan kepada instruktur senam yang ada di Asrama Haji Sukolilo.

Menurutnya, pasien dengan status orang tanpa gejala (OTG) juga wajib mengikuti senam tersebut.

"Pasien Hotel Asrama Haji juga bisa kita libatkan. Lalu guru senamnya kita latih. Kalau sudah benar dan diizinkan bisa berkembang dan dikerjakan secara mandiri," katanya.

Sementara itu, Ketua PDPI DR dr Laksmi Wulandari, SpP ( K) mengatakan senam berdurasi satu jam ini sebenarnya didesain untuk orang yang memiliki gangguan pernafasan dan paru-paru.

"Secara khusus memang itu. Tetapi untuk masyarakat umum yang ikut senam ini tidak apa-apa karena menyehatkan," kata Laksmi Wulandari.

Tidak hanya itu, ia pun mengapresiasi antusiasme warga yang ikut dalam senam pernafasan. Berulang kali, Laksmi menyebut warga sangat bersemangat dan bergembira. "Kalau tidak percaya bisa lihat videonya, warga sangat energik," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020