San Jose (ANTARA) - Perekonomian Kosta Rika diperkirakan akan melemah sebesar 5 persen pada akhir tahun ini, akibat dampak dari pandemi virus corona, sebagaimana dikatakan oleh bank sentral pada Kamis.

Pelemahan tersebut akan menjadi penurunan tertajam sejak 1982 bagi negara Amerika Tengah itu.

Perkiraan bank sebelumnya pada bulan April lalu memprediksi pelemahan sebesar 3,6 persen pada akhir 2020. Hingga saat ini, kasus virus corona di Kosta Rika mencapai jumlah total 17.000 dengan 140 kasus kematian, menurut penghitungan resmi pemerintah setempat.

Pimpinan bank sentral, Rodrigo Cubero, mengatakan pihaknya memperkirakan "kemungkinan pemulihan sebagian" tahun depan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,3 persen, namun dia juga mengingatkan bahwa perkiraan tersebut dapat berubah seiring dengan pergerakan pandemi COVID-19.

Pelemahan ekonomi dalam kuartal kedua mencapai 9 persen, kata Cubero, dengan industri wisata utama negara itu, yang terdiri dari hotel dan restoran, menyusut hampir setengah.

Presiden Carlos Alvarado menawarkan rencana pada pekan ini untuk membuka kembali ekonomi yang terguncang sejak Sabtu dalam upaya untuk menghidupkan kembali kegiatan ekonomi dan membantu bisnis untuk membentuk rencana ke depan.

Pemerintah juga mengupayakan pemangkasan pengeluaran dan mempertimbangkan batas kreditnya, terutama Pengaturan Stand-By yang dimiliki dengan Dana Moneter Internasional yang dapat menyediakan 2,25 miliar dolar AS selama beberapa tahun ke depan.

Sumber: Reuters
Baca juga: Kosta Rika akan mulai pembicaraan dengan IMF mengenai pinjaman
Baca juga: Kosta Rika dapat pinjaman 300 juta dolar AS untuk stabilkan ekonomi
Baca juga: Kosta Rika buka kembali dua bandara bagi wisatawan

Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020