Surabaya (ANTARA) - Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menyatakan rumah kelahiran Soekarno atau Bung Karno di Jalan Peneleh Gang Pandean IV, Nomor 40, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Jatim, yang sudah diserahkan ke pemkot bisa untuk edukasi kebangsaan.

Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono di Surabaya, Selasa, mengapresiasi langkah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam memproses penyerahan rumah bersejarah dari ahli waris ke pemkot tersebut bertepatan dengan HUT ke-75 RI.

"Terima kasih Bu Risma. Langkah Bu Risma ini bukan hanya untuk sejarah Surabaya, tapi untuk sejarah negeri ini, bahkan sejarah dunia karena Bung Karno juga merupakan pemimpin berpengaruh dunia," katanya.

Baca juga: Warga Desa Adat Buleleng kibarkan bendera di rumah ibunda Bung Karno

Adi mengatakan penyerahan rumah kelahiran Bung Karno itu menegaskan identitas Surabaya sebagai dapur nasionalisme, sebagaimana sebutan yang disematkan Bung Karno terhadap kota ini.

"Di kota inilah, Bung Karno dilahirkan dan dididik dalam dinamika pemikiran serta aksi-aksi progresif memerdekakan Republik. Di kota inilah, nasionalisme Indonesia merdeka berkembang lebih pesat dibanding daerah lain yang masih berdasarkan politik identitas geografis saat itu," ujar Adi.

Adi menambahkan DPRD Surabaya juga mendukung langkah Pemkot Surabaya untuk menjadikan kawasan Peneleh sebagai sentra wisata edukasi nasionalisme. Di sana, lanjut dia, selain ada rumah kelahiran Bung Karno, juga terdapat rumah HOS Tjokroaminoto tempat Bung Karno dan banyak tokoh pergerakan kemerdekaan ditempa pemikirannya.

Selain itu, kata dia, di sekitar kawasan tersebut juga Langgar Dukur Kayu di Kampung Lawang Seketeng, Makam Mbah Pitono, dan beberapa tempat bersejarah lainnya.

"Kami mendukung yang dilakukan Bu Risma untuk mengembangkan wisata edukasi kebangsaan atau nasionalisme di kawasan tersebut," ujarnya.

Menurut dia, hal ini sangat penting bagi generasi muda untuk mengetahui perjalanan hidup Bung Karno dan mengkhidmati nilai-nilai kejuangan dan ajaran-ajaran Bung Karno yang mempunyai rasa cinta luar biasa terhadap Indonesia.

Baca juga: 75 tahun Indonesia merdeka, Ketua DPR ingatkan pesan Bung Karno

Baca juga: Menjaga situs Bung Karno, Gus Jazil: Agar anak dan cucu paham sejarah


 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020