proteksi keamanan pengelolaan bahan kimia menjadi prioritas dengan mengacu standar internasional
Gresik, Jatim (ANTARA) - PT Petrokimia Gresik menegaskan dan memastikan keamanan pabrik termasuk dalam pengelolaan amonium nitrat setelah adanya ledakan dahsyat di Beirut, ibu kota Libanon, akibat bahan kimia tersebut. 

Satu petinggi perusahaan itu menyatakan  bahwa proteksi keamanan dalam pengelolaan pabrik menjadi prioritas dan perhatian utama.

"PT Petrokimia Gresik memastikan bahwa proteksi keamanan dalam pengelolaan bahan kimia di perusahaan menjadi prioritas, dengan mengacu pada standar internasional," kata Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik, Yusuf Wibisono di Gresik, Rabu, saat ditanya mengenai keamanan pabrik pascaledakan di Lebanon. 

Baca juga: Ledakan besar terjadi di Beirut

Yusuf memastikan pengelolaan bahan kimia di Petrokimia Gresik khususnya liquid dan gas dipastikan aman, karena sistem proteksinya mengacu pada prinsip Layer of Protection Analysis (LOPA), di mana pengamanan dimulai sejak desain, dikerjakan oleh para ahli dan berstandar internasional.

"Sistem kontrol yang ada, dapat bekerja secara otomatis maupun kendali manual, serta dilengkapi dengan emergency shutdown guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan," kata Yusuf.

Selain itu, Petrokimia Gresik secara rutin juga melaklukan inspeksi, maintenance, menguji kesiapan personel, serta menyiapkan sarana proteksi, seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), fire detector, sprinkler, hydrant dan lainnya.

Baca juga: Menlu RI sampaikan belasungkawa kepada korban ledakan Beirut

"Sebagai langkah antisipasi, perusahaan juga aktif melakukan sosialisasi kepada Masyarakat Sekitar Perusahaan (MSP) bersama lembaga terkait, guna memberikan pemahaman apa yang harus dilakukan ketika terjadi keadaan darurat yang berimbas ke lingkungan sekitar," katanya.

Yusuf menyebutkan aspek keamanan dari​​​ jumlah pabrik 31 unit dan kapasitas produksi mencapai 8,9 juta ton per tahun telah menjadi tata nilai yang mendasari seluruh operasional bisnis perusahaan.

"Kalau inspeksi itu setiap hari, dan bisa beberapa kali, artinya juga tergantung kebutuhan. Dengan perawatan berkala secara terjadwal dan tanpa terjadwal," katanya.

Baca juga: Petrokimia salurkan total dana Rp48 miliar bantu penanganan COVID-19

Selain itu, perusahaan BUMN di bidang pupuk itu juga rutin menggelar pelatihan atau simulasi minimal sekali setahun tentang penanganan keadaan darurat, dengan melibatkan masyarakat sekitar.

Sebelumnya diberitakan Presiden Lebanon, Michel Aoun menyebutkan bahwa amonium nitrat sebagai penyebab ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut yang menewaskan lebih dari 60 orang dan melukai hampir 3.000 orang lainnya.

Unggahan di akun Twitter Kepresidenan Lebanon, Presiden Aoun juga menuliskan bahwa penimbunan 2.750 ton amonium nitrat di sebuah gudang tanpa langkah keamanan tidak dapat diterima.

Baca juga: Petrokimia resmikan ruang isolasi mandiri COVID-19 di SOR Tri Dharma













 

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020