Ambon (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku memberikan apresiasi tinggi kepada organisasi nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang meluncurkan program Lumbung Sedekah Pangan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah di daerah itu.

"Kami sangat berterima kasih kepada ACT Maluku. Program ini sangat bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang mengalami kesulitan dalam mencukupi kebutuhan pangan keluarga akibat pandemi COVID-19 saat ini," kata Kadis Ketahanan Pangan Lutfi Rumbia, saat memberikan sambutan dan sekaligus atas nama Gubernur Maluku meluncurkan program Lumbung Sedekah Pangan di Kota Ambon, Kamis.

Ia mengatakan, lumbung adalah gudang, tempat menyimpan bahan makanan. Kalau keluarga punya lumbung yang terisi maka tidak akan mengalami kesusahan pada masa pandemi virus corona baru ini.

"Akibat pandemi ini banyak saudara-saudara kita kehilangan pekerjaan karena kena PHK. Mereka yang bekerja di sektor informal seperti sopir angkot, ojek, tukang becak pun kesulitan karena orang lebih banyak berdiam di rumah bila tidak ada hal penting yang harus dilakukan di luar," katanya.

Karena itu, program Lumbung Sedekah Pangan ini perlu didukung oleh semua pihak, khususnya para dermawan atau mereka yang memiliki kelebihan.

"Mari katong laeng sayang laeng (saling menyayangi). Basudara yang mampu membantu sudara-sudara sesama anak bangsa yang tidak mampu dengan cara bersedekah melalui program ini," katanya.

Lutfi Rumbia juga mengungkapkan keinginan Presiden Joko Widodo agar pemerintah daerah membantu dan menjaga, jangan sampai ada warga yang tidak makan akibat pandemi COVID-19.

Lutfi mengatakan, kalau permintaan itu diturunkan ke provinsi, berarti Dinas Ketahanan Pangan Maluku punya kewajiban untuk mewujudkan keinginan pemerintah Pusat tersebut.
Warga penerima manfaat program Lumbung Sedekah Pangan yang diluncurkan di area Kantor Aksi Cepat Tanggap (ACT) Maluku di Kota Ambon, Kamis (20/8/20). ANTARA/Shariva Alaidrus/am.

"Karena itu saya juga mengajak ACT Maluku untuk berkolaborasi. Di kami ada program Gelar Pangan Murah dan Operasi Pasar. Artinya kami jual rugi, jual bahan pangan di bawah harga pasar untuk meringankan beban masyarakat saat ini," katanya.

Dicontohkannya, distributor membeli bawang merah yang belum dibersihkan seharga Rp50.000 per kilogram, maka ke pedagang akan dipatok harga Rp55.000 atau bahkan Rp57.000.

"Itu mahal, dan sampai ke masyarakat pasti lebij mahal lagi. Nah di sini Dinas Ketahanan Pangan mengambil peran dengan jual rugi untuk membantu masyarakat yang tidak mampu," katanya.

Ia menambahkan, pada masa pandemi COVID-19 ini, pegawai yang terima gaji tetap pun mengalami kesulitan, apalagi yang tidak bekerja tetap atau serabutan.

"Saya juga ingin bergandengan tangan dengan ACT Maluku untuk bagaimana mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan dan sayuran, agar tercipta ketahanan pangan di setiap keluarga, sementara program Lumbung Sedekah Pangan ini berjalan terus untuk membantu saudara-saudara yang memang tidak punya dan harus dibantu," katanya.

Sebelumnya, Ketua ACT Cabang Maluku Wahab Loilatu menyatakan program Lumbung Sedekah Pangan diluncurkan secara nasional, dan pelaksanaannya serentak pada hari ini.

"ACT bertekad untuk terus menjalankan misinya dalam kerja-kerja sosial kemanusiaan, sesuai motto Care for Humanity atau peduli pada masalah-masalah kemanusiaan," katanya.

Ia berharap program ini mendapat tanggapan positif dari seluruh anggota masyarakat, khususnya para dermawan yang ingin berbuat kebaikan kepada sesama manusia yang membutuhkan pertolongan.

"Kalau program ini berjalan baik, kami akan buka gerainya di area berbagai tempat ibadah baik masjid mapun gereja," kata Wahab.Baca juga: Di tengah pandemi, ACT Maluku santuni 100 anak yatim-piatu di ponpes
Baca juga: ACT Maluku santuni anak yatim di Desa Liang
Baca juga: Melalui "Sahabat UMI", ACT Maluku bantu usaha kecil terdampak COVID-19
Baca juga: ACT sediakan Lumbung Sedekah Pangan di Masjid Al Falah Bukittinggi

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020