Kekurangan pupuk subsidi sebesar 1,4 juta ton yang diajukan Kementan sudah disetujui dan akan disalurkan agar permasalahan pupuk bagi petani segera terselesaikan
Jakarta (ANTARA) - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) meminta agar pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) segera mendistribusikan tambahan pupuk bersubsidi sebesar 1,4 juta ton untuk mendukung produktivitas tanaman pangan.

Ketua Umum KTNA Winarno Tohir mengatakan saat ini kuota pupuk subsidi di sejumlah daerah sudah habis atau mencapai realisasi 100 persen dari alokasi yang diberikan pemerintah. Akibatnya, petani kesulitan untuk mendapatkan pupuk untuk menunjang tanaman.

"Kekurangan pupuk subsidi sebesar 1,4 juta ton yang diajukan Kementan sudah disetujui dan akan disalurkan agar permasalahan pupuk bagi petani segera terselesaikan," kata Winarno dalam webinar di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Komitmen penugasan, Pupuk Indonesia salurkan pupuk subsidi sesuai RDKK

Winarno menjelaskan bahwa petani di sebagian daerah sedang melakukan tanam musim gadu, namun mereka juga tidak bisa mengakses pupuk bersubsidi karena kurangnya alokasi yang ditetapkan pemerintah. Padahal petani masih membutuhkan ketersediaan pupuk bersubsidi untuk persiapan musim tanam Oktober 2020-Maret 2021.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan  Kuntoro Boga Andri menyatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan DPR untuk mempercepat pengesahan penambahan anggaran subsidi pupuk sebesar Rp3,1 triliun.

Baca juga: Antisipasi kuota habis, Pupuk Indonesia siapkan stok pupuk nonsubsidi

"Terkait dengan pertanaman bulan Oktober, pemerintah berharap ada alokasi anggaran subsidi dan kami perjuangkan untuk peroleh tambahan anggaran di dalam APBNP ini sekitar Rp3,1 triliun untuk penambahan pupuk subsidi," kata Kuntoro.

Kementerian Pertanian telah menetapkan alokasi subsidi pupuk pada tahun ini sebanyak 7,94 juta ton dengan nilai Rp26,6 triliun. Alokasi tersebut turun dibanding tahun 2019 sebanyak 9,55 juta ton dengan anggaran Rp29 triliun. Pengurangan alokasi tersebut berdasarkan validasi data lahan baku sawah dari Kementerian ATR.

Baca juga: Antisipasi tanam kedua, distributor minta kuota pupuk subsidi ditambah

Baca juga: KTNA Jabar minta percepat alokasi tambahan kuota pupuk subsidi

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020