Payakumbuh, Sumbar (ANTARA) - Jumat, 14 Agustus 2020, Wakil Wali Kota Payakumbuh Sumatera Barat Erwin Yunaz masih beraktivitas sebagaimana biasanya.

Hari itu, pria berkaca mata tersebut memang disibukkan dengan agenda sidang tahunan MPR-RI dan tentunya juga beragam urusan kedinasan yang mesti dilakukan sebagaimana biasa.

Namun pada Sabtu, 15 Agustus 2020, ia menerima kabar kurang menggembirakan dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 bahwa dua orang tamu yang pernah diterimanya di rumah dinas terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (COVID-19).

Kabar tersebut membuat Erwin harus mengikuti tes usap atau swab test memastikan kondisinya sehat dan tidak tertular.

Pada Sabtu itu bapak tiga anak itu pun menjalani tes usap dan bersiap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi baik positif atau negatif.

Selasa malam, 18 Agustus 2020 kabar itu pun datang. Erwin ditelpon oleh Dinas Kesehatan dan mengabarkan ia terkonfirmasi positif COVID-19.

Rabu paginya, kabar tersebut mulai beredar di kalangan warga lewat media sosial bahwa wakil wali kota mereka terkena COVID-19.

Pada saat itu penanganan COVID-19 di Payakumbuh cukup terkendali dan tinggal dua orang berstatus positif.

Bahkan pemerintah Kota telah bersiap mengeluarkan kebijakan pembelajaran tatap muka bagi pelajar karena virus sudah dapat dikendalikan.

Menjawab beragam desas desus yang beredar Erwin memutuskan mengumumkan secara resmi melalui video yang diunggah ke instagram Pemkot Payakumbuh bahwa ia memang positif COVID-19.

“Berdasarkan info satuan tugas, dua dari tiga tamu saya di rumah dinas terkonfirmasi positif COVID-19, sesuai prosedur saya melakukan tes dan malam saya dikabari juga positif COVID-19,” kata pria yang dijuluki generasi milenial sebagai bapak Online Payakumbuh itu.

Lewat video Erwin yang juga menyampaikan kondisi terkininya dan meminta masyarakat yang pernah kontak langsung dengannya untuk melaporkan diri ke petugas kesehatan.

Sebagai kepala daerah yang tentu saja memiliki kesibukan dan cukup banyak bertemu dengan warga, informasi yang diberikan ini bermanfaat dan sedikit memudahkan tugas tenaga kesehatan.

Karena, jika hanya bertumpu kepada apa yang diingat Erwin dalam perjalanannya, bisa saja ada yang terlupa. Tapi dengan pemberitahuan dan permintaan langsung seperti ini, masyarakat bisa dengan sadar untuk melaporkan diri ke tenaga kesehatan.

Dalam video itu, Erwin yang terus mencoba tersenyum itu meminta masyarakat untuk selalu mengikuti protokol kesehatan dan menjaga kebugaran tubuh sehingga dapat terbebas dari virus yang menjadi masalah di seluruh negara.

Keberanian Erwin mengumumkan positif COVID-19 patut diacungkan jempol karena tak banyak pejabat publik yang berani buka-bukaan. Ini juga sekaligus menghapus stigma bahwa COVID-19 bukan aib dan dapat menginfeksi siapa saja.

Pria berusia 49 tahun itu pun akhirnya mendapatkan banyak dukungan dari warganya, baik melalui pesan singkat Whatsapp dan bahkan melalui Instagram yang juga diberitahukan langsung oleh Erwin di media sosial pribadinya.

Keterbukaan dan keberanian kepala daerah dalam menyampaikan bahwa dirinya positif COVID-19 yang dilakukan Erwin ini menjadi yang pertama di Sumatera Barat.

Sebab, saat ini jamak terjadi masyarakat malu ketika petugas kesehatan datang menjemput menggunakan ambulans dan berpakaian lengkap alat pelindung diri (APD).

Keterbukaan seperti ini tidak hanya harus dilakukan oleh kepala daerah, tapi juga untuk pejabat daerah lainnya, bahkan juga masyarakat biasa. untuk dapat memutus rantai penyebaran COVID-19.

Erwin juga menekankan kepada masyarakat agar tidak mengucilkan pasien COVID-19.

“Ini bukan aib, ini penyakit. Jadi jangan ada yang mengucilkan pasien positif. Berikan mereka dukungan, berikan semangat kepada merek,a ini penting untuk meningkatkan imun pasien positif COVID-19,” sebut Erwin.

Baca juga: Wakil wali kota Payakumbuh terkonfirmasi positif COVID-19

Kondisi Membaik

Melalui konferensi video Erwin mengabarkan bahwa kondisinya telah mulai membaik dan bahkan dirinya telah melakukan tes usap lanjutan untuk pertama kalinya.

"Alhamdulillah saat ini kondisi saya sudah mulai membaik, Senin (24/8) saya telah melakukan tes usap yang pertama setelah dinyatakan positif," kata dia.

Ia menceritakan kondisi yang dirasakannya saat dinyatakan positif COVID-19 adalah batuk yang sedikit menyesak sampai ke dadanya walaupun saat ini hal itu telah jauh membaik.

Jadi seusai menerima tamu dan tamu tersebut dinyatakan positif ditambah dengan batuk yang ia rasakan yang membuat dirinya berinisiatif untuk langsung memeriksakannya dan melakukan tes usap

Ia menyebutkan dalam kesehariannya semenjak dinyatakan positif, dirinya selalu menjaga pola makan, istirahat dan rutin berolahraga ringan. Mulai dari vitamin C, makan yang bergizi, makan sayuran. Secara keseluruhan sebenarnya seperti yang dilakukan oleh pasien lainnya.

Erwin sendiri saat ini tengah melakukan isolasi mandiri di rumah dinas dan tetap ditemani oleh keluarga. Tapi, ia memastikan seluruh anggota keluarganya tetap menaati protokol kesehatan selama di rumah.

Suami dari Maghdalena tersebut juga mengungkapkan keinginannya untuk cepat sembuh dan dapat kembali bekerja menjalankan amanah yang didapatkannya sejak 2017.

Erwin juga meminta agar masyarakat tidak perlu takut yang berlebihan, namun dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Bagi Erwin, pada saat kondisi seperti ini, memang dibutuhkan kesadaran dari setiap masyarakat.

“Kehidupan harus berjalan, yang kita perlukan saat ini hanya menaati dan memperketat protokol kesehatan untuk diri sendiri. Istirahat yang cukup dan terus menjaga kesehatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Payakumbuh Bakhrizal mengapresiasi kemauan dari Wakil Wali Kota untuk terbuka kepada khalayak.

"Ini bukti kepada masyarakat, bahwa tidak ada yang perlu disembunyikan. Kenapa harus malu, semua demi kebaikan bersama. Jika seluruh masyarakat terbuka, Insya Allah penanganannya bisa lebih cepat," ujarnya.

Sampai saat ini, kasus positif COVID-19 Payakumbuh berjumlah 46 orang dan 24 di antaranya sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan 22 pasien lainnya masih dalam perawatan.

Total Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Payakumbuh saat ini kurang lebih 150 orang dan PDP satu orang.

"Selain tes usap kepada kontak erat, kami beberapa waktu lalu juga telah melakukan tes usap massal. Hingga saat ini, sudah hampir 4.000 warga yang melakukan tes usap," sebutnya. 

Baca juga: Sembilan guru di Payakumbuh dinyatakan positif terjangkit COVID-19
Baca juga: Dampak kasus naik, pembelajaran tatap muka di Payakumbuh-Sumbar batal
Baca juga: Payakumbuh tambah enam positif COVID-19


 

Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020