dalam sepekan terakhir, jumlah kasus aktif menurun secara signifikan. Artinya, jumlah orang yang harus dirawat atau isolasi jumlahnya berkurang
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penanganan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta masih terkendali meski kasus positif harian menembus 1.114 kasus pada Minggu (30/8) kemarin.

Anies menyebut hal itu dikarenakan jumlah kasus aktif dan meninggal karena COVID-19 menurun. Sedangkan tingginya pertambahan kasus positif COVID-19 di Jakarta belakangan hari ini karena kapasitas testing yang dilakukan juga tinggi mencapai 11 ribu atau 10 kali lipat dari ketentuan minimal WHO.

Baca juga: Pulang dari Jakarta, Wakil Wali Kota-Sekda Padang positif COVID-19

"Jadi secara aktivitas testing, kita tinggi. Bahkan hari kemarin, hari Minggu, dilaporan itu 43 persen dari testing seluruh Indonesia itu dilakukan di Jakarta. Konsekuensinya angka positif menjadi lebih banyak. Tapi dengan cara seperti itu, kita mengetahui dengan senyatanya tentang status COVID-19 di Jakarta," kata Anies dalam webinar bertema "Tantangan Perubahan Perilaku Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru", Jakarta, Senin.

Kendati demikian, Anies menyebut dalam sepekan terakhir, jumlah kasus aktif menurun secara signifikan. Artinya, jumlah orang yang harus dirawat atau isolasi jumlahnya berkurang. Kasus aktif itu diukur dengan angka kasus baru dikurangi angka sembuh dan dikurangi angka meninggal.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta kembali rekor tertinggi

"Jadi meskipun angka kasus baru itu naik, tapi bila jumlah kasus aktif-nya itu menurun, dan bila angka kematian kita rendah, artinya penanganan itu relatif terkendali. Tapi ini belum selesai,  artinya kita masih punya PR untuk menuntaskan sampai betul-betul zero active case. Kalau begitu baru namanya selesai," ucapnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta, untuk penambahan kasus hari Minggu (30/8 yang mencapai 1.114 kasus, 57 persen atau sebanyak 630 kasus di antaranya adalah hasil tracing (penelusuran) Puskesmas dengan melakukan pemeriksaan kepada kontak erat pasien positif. Sedangkan, dari active case finding (penemuan kasus aktif) yang dilakukan Puskesmas, ditemukan enam kasus baru, kemudian dari passive case finding di RS dan klinik ditemukan sebanyak 478 kasus baru.

Baca juga: Ada peningkatan keterisian di rumah sakit rujukan COVID-19

Kendati terdapat tren kenaikan pada kasus harian, namun tingkat kematian (case fatality rate/ CFR) turun tiga persen sampai 30 Agustus 2020.

Jumlah kasus aktif yang sempat mengalami kenaikan pada bulan Juli dan awal Agustus, mulai menunjukkan pelandaian kembali dan penurunan, yakni hingga 30 Agustus 2020 sebanyak 7.960 orang. Hal tersebut diikuti dengan tingkat kesembuhan (recovery rate) yang terus meningkat, sebesar 76,7 persen.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020