menjadi mahasiswa UGM memang harus berprestasi menjulang tinggi, tapi tidak boleh melupakan akarnya
Yogyakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memberikan nasihat kepada 9.068 mahasiswa baru Program Sarjana dan Sarjana Terapan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bahwa menjadi mahasiswa UGM harus berprestasi dengan tetap memegang teguh akar kebangsaan.

"Saya selalu memegang teguh apa yang diperoleh ketika kuliah di UGM, bahwa menjadi mahasiswa UGM memang harus berprestasi menjulang tinggi, tapi tidak boleh melupakan akarnya. Akarnya adalah kerakyatan, kecintaan kita kepada rakyat, kepada bangsa dan negara," kata Jokowi saat menyampaikan orasi kebangsaan pada pembukaan Pelatihan Pembelajaran Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM 2020 secara daring, Senin.

Ia mengingat saat ia sendiri diterima sebagai mahasiswa baru di UGM empat puluh tahun silam. Kesempatan manjadi mahasiswa, menurut dia, membuka kesempatan luas untuk memperkokoh keindonesiaan melalui pertemanan dengan orang-orang dari seluruh pelosok Tanah Air Indonesia yang berbeda suku, agama, adat dan tradisi, tapi tetap merasa satu, yaitu Indonesia.

Baca juga: Presiden minta mahasiswa magang di industri minimal satu semester

Pada zaman di mana perubahan terjadi dengan begitu cepat, dengan pengetahuan baru yang terus bermunculan dan disrupsi yang terjadi di seluruh sendi kehidupan, menurut Presiden, mahasiswa dituntut untuk terus memperbarui pengetahuan dengan memanfaatkan sarana-sarana yang tersedia.

Ia berharap para mahasiswa baru UGM menjadi mahasiswa yang kreatif dan inovatif, yang mampu mengasah talenta dan memperkuat keterampilan, tapi tetap memiliki kepedulian sosial yang tinggi dengan semangat kebangsaan, semangat kerakyatan, berdasar Pancasila, Konstitusi, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Saudara-saudara harus bersiap diri menghadapi era yang baru. Selamat belajar, manfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin, jadilah generasi muda yang unggul untuk Indonesia maju," kata dia.

Baca juga: UGM menjadi PTN dengan peminat terbanyak pada SBMPTN 2020

Ia mengatakan status sebagai mahasiswa dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi ternama adalah sebuah kesempatan emas untuk belajar, untuk membangun kepemimpinan dan jaringan, serta untuk mempersiapkan masa depan.

"Selamat menjadi Gadjah Mada muda. Saya tahu perjuangan untuk diterima di perguruan tinggi ternama itu tidak mudah, ada persaingan yang ketat, dan Saudara-saudara adalah orang-orang yang terpilih," kata dia.
Pembukaan Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM 2020 yang berlangsung secara daring, Senin. (ANTARA/HO-Humas UGM)


Pada 2020, UGM menerima 7.927 mahasiswa Program Sarjana dan 1.141 mahasiswa Program Diploma IV/Sarjana Terapan dari jalur SNMPTN, SBMPTN, Jalur Mandiri, serta Program Afirmasi Pendidikan Tinggi yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari jumlah yang diterima, terdapat 22,27 persen mahasiswa penerima bantuan KIP-K.

Baca juga: UGM lakukan penelusuran kontak setelah satu lulusan positif COVID-19

Mahasiswa baru UGM berasal dari seluruh provinsi di Indonesia, meski persentase terbesar masih di Pulau Jawa. Di samping itu, terdapat 48 mahasiswa asing yang berasal dari 21 negara, di antaranya dari Afganistan, Amerika Serikat, Hungaria, Serbia, Vietnam dan Zimbabwe.

Dalam sambutannya, Rektor UGM Prof Panut Mulyono memaparkan bahwa PPSMB tahun 2020 ini mengusung tema "Gemilang Budaya, Songsong Dunia" yang selaras dengan visi dan jati diri UGM.

Dengan tema ini diharapkan seluruh rangkaian kegiatan PPSMB akan memberikan bekal dan menjadi awal dari langkah para mahasiswa baru agar dalam bekerja dan menciptakan karya yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan dunia selalu berpegang pada akar budaya bangsa Indonesia.

Baca juga: Mendikbud lepas 4.504 mahasiswa KKN PPM UGM secara daring

Baca juga: 4.504 mahasiswa UGM ikuti KKN-PPM secara daring


"Dengan dijiwai tema ini, kami berharap kalian benar-benar menjadi sang juara, yaitu mahasiswa yang santun, amanah, nasionalis, gembira, jujur, unggul, adil, religius, dan andal," kata dia.

Rektor menambahkan setelah resmi menjadi mahasiswa UGM mereka akan masuk dalam babak baru kehidupan dan perjuangan, bukan hanya untuk meraih masa depan sendiri, namun juga berjuang agar dapat berkontribusi pada masa depan Indonesia yang berkeadaban mulia.

Ia pun mengingatkan para peserta PPSMB untuk berjuang dengan berpegang pada akar budaya bangsa dan nilai-nilai Pancasila untuk kemajuan dan kesejahteraan Indonesia, serta berkontribusi bagi masyarakat dunia sesuai dengan slogan UGM mengakar kuat, menjulang tinggi.

"Kalian kuliah di UGM untuk menjadi Indonesia, untuk belajar menghargai perbedaan, mengakui kebhinnekaan, dan mengelola keberagaman," kata Panut.

Baca juga: Presiden kenang rambut gondrongnya saat mahasiswa UGM

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020