Wabah COVID-19 sangat berdampak terhadap berbagai sektor. Sejumlah kebijakan telah dikeluarkan pemerintah dan BUMN andil bekerja keras untuk itu.
Pontianak (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir  mengatakan bahwa BUMN sebagaimana arahan pemerintah ikut bekerja keras dalam penanganan dampak dari pandemi COVID-19.

"Wabah COVID-19 sangat berdampak terhadap berbagai sektor. Sejumlah kebijakan telah dikeluarkan pemerintah dan BUMN andil bekerja keras untuk itu," ujarnya dalam seminar nasional tentang pemulihan ekonomi nasional yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Barat yang terpantau melalui video conference di Pontianak, Kamis.

Ia menyebutkan dalam penanganan COVID-19, belum ada negara di dunia yang memiliki formula yang tepat termasuk di Indonesia. Meski demikian dari sisi ekonomi Indonesia dibandingkan negara G20 masih cukup baik.

Baca juga: Erick: BUMN perlu tingkatkan bisnis secara global

Menurutnya agar ekonomi dan lainnya tetap berjalan, program pemerintah dimaksimalkan dan BUMN juga terlibat penuh.

Ia mencontohkan seperti dari PLN, gratis tarif listrik bagi pelanggan 450 VA dan diskon 50 persen bagi pelanggan 900 VA.

Kemudian Telkom telah merealisasikan bantuan senilai Rp1,7 triliun. Kemudian dalam waktu dekat bantuan yang menyasar pelajar, mahasiswa, guru dan dosen.

"Bank BUMN yang tergabung melalui Himbara juga telah bergerak bahkan sebelum ada Perppu. Saat ini untuk restrukturisasi yang menyasar pelaku usaha, UMKM senilai Rp467 triliun dan lainnya," jelas dia.

Baca juga: Erick Thohir ajak kontestan pilkada bantu pemerintah tekan kasus COVID

Ia menambahkan belum lagi program penjaminan, upaya untuk vaksinasi merah putih dan lainnya yang semua itu sebagai bentuk peran BUMN.

"Tidak dipungkiri juga bahwa perusahaan BUMN juga terdampak wabah COVID- 19 yakni ada sekitar 90 persen perusahaan. Sedangkan yang bisa tetap bertahan seperti Telkom, perusahaan bidang pangan dan kesehatan serta lainnya. Untuk yang tetap bertahan untuk terus didorong untuk memaksimalkan potensi yang ada," jelas dia.


Pewarta: Dedi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020