Jakarta (ANTARA) - Facebook mengumumkan Watch Together, fitur baru di dalam aplikasi perpesanan Messenger yang memungkinkan pengguna menonton video dari Facebook Watch sambil melakukan panggilan video bersama teman.

Dikutip dari The Verge, Selasa, fitur ini diluncurkan secara global di iOS maupun Android.

Untuk menggunakan fitur tersebut, geser ke atas pada panggilan video atau Messenger Room dan ketuk opsi Watch Together. Facebook akan menyarankan video untuk ditonton atau pengguna dapat menelusuri kategori atau mencari video tertentu.

Pengguna dapat menonton dengan delapan orang di panggilan video Messenger atau hingga 50 orang di Messenger Room.

Facebook mengatakan saat ini ada 150 juta panggilan video di Messenger setiap harinya, dan orang-orang saling mengirim 200 juta video setiap hari.

"Benar-benar menjadi semakin visual, dan terus berkembang sangat, sangat cepat," kata Stan Chudnovsky, yang menjalankan Messenger.

Baca juga: Instagram uji coba Stories dapat dilihat lewat Facebook

Baca juga: Cara buat avatar Facebook yang viral di sosial media
Tampilan fitur "Watch Together" pada Facebook Messenger (messengernews.fb.com)


Konsumsi video bersama menjadi fitur baru dari sejumlah aplikasi populer 2020, di antaranya Disney Plus yang memperkenalkan versinya sendri Group Watch, mengikuti Netflix, Hulu, Amazon dan Twitch.

Sementara itu, aplikasi pihak ketiga, seperti Scener, memungkinkan orang menonton berbagai layanan secara bersamaan, termasuk HBO.

Ada perbedaan signifikan antara Watch Together dan aplikasi-aplikasi tersebut. Semuanya memiliki perpustakaan konten yang jauh lebih besar dan lebih populer daripada Facebook Watch, yang berisi campuran serial orisinal, acara langsung, video musik dan konten kreator.

Resolusi video dari aplikasi-aplikasi tersebut umumnya dapat dinikmati di layar yang lebih besar, di laptop atau desktop, sedangkan Watch Together memerlukan video di layar ponsel yang lebih kecil. Pengguna dapat menggunakan Watch Together dalam mode potret atau lanskap.

Chudnovsky mengatakan bahwa tes awal menemukan bahwa fitur tersebut populer, terutama di kalangan anak muda yang mungkin belum memiliki akses ke laptop mereka sendiri.

"Semakin muda Anda, semakin Anda menyukainya," ujar Chudnovsky.

 Baca juga: Facebook punya Facebook Campus, ini tiga fitur utama

Baca juga: Facebook Messenger batasi teruskan pesan, perangi berita palsu

Baca juga: Kemarin, "Break The Silence" BTS ditunda lalu membuat avatar Facebook

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020