PEN sudah terjadi akselerasi pencairan anggaran.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut hingga 17 September 2020 realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp254,4 triliun atau baru 36,6 persen dari pagu anggaran Rp695,2 triliun.

“PEN sudah terjadi akselerasi pencairan anggaran,” katanya dalam jumpa pers daring di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, Menko Airlangga pada pengumuman realisasi PEN Jumat (11/9), realisasi PEN mencapai Rp236,76 triliun atau 34,1 persen.

Baca juga: Pemerintah kebut realisasi banpres dan bantuan produktif September ini

Dalam satu minggu tersebut terjadi peningkatan realisasi sebesar 2,5 persen dari 34,1 persen menjadi 36,6 persen.

Menko Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan PEN itu merinci pos untuk kesehatan realisasinya mencapai Rp18,45 triliun atau 33,47 persen dari pagu Rp87,55 triliun, perlindungan sosial mencapai Rp134,4 triliun atau 57,49 persen dari pagu Rp203,9 triliun.

Kemudian pos untuk sektoral kementerian/lembaga atau Pemda realisasinya mencapai Rp20,53 triliun atau 49,26 persen, insentif usaha sebesar Rp22,23 triliun atau 18,43 persen dan dukungan UMKM sebesar Rp58,74 triliun atau 41,34 persen.

Baca juga: Satgas paparkan realisasi penyaluran bantuan program pemulihan ekonomi

Meski begitu, ia optimistis realisasi PEN hingga akhir tahun mencapai 100 persen namun dengan realokasi anggaran di enam kelompok alokasi anggaran itu

Ia memperkirakan potensi realisasi atau penyerapan anggaran PEN sampai akhir tahun 2020, yakni kesehatan sebesar Rp84,02 triliun, perlindungan sosial Rp242,01 triliun, sektoral/Pemda Rp71,54 triliun, UMKM Rp128,05 triliun, dan pembiayaan korporasi sebesar Rp49,05 triliun, serta insentif usaha (Rp120,61 triliun.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020