Jakarta (ANTARA) - Perum Produksi Film Negara menyelenggarakan Content Every Think (CET) #15 dengan tema “Pola Kepemimpinan Stratejik Pendorong Inovasi” dengan narasumber Direktur Utama Perum PFN Judith J. Dipodiputro, Kombes Pol. Dr. Rosmita Rustam, SEVP Marketing Viu Indonesia Myra Suraryo, Rabu (16/09).

"Memimpin masa kini dengan mempersiapkan masa depan. Kepemimpinan adalah pemimpin pada berbagai tingkatan dalam suatu organisasi/perusahaan yang fokusnya pada tataran mikro. Sedangkan kepemimpinan stratejik fokusnya pada tataran makro," kata Dirut Perum PFN Judith J. Dipodiputro melalui keterangannya, Selasa.

Lebih lanjut, Judith mengatakan, bahwa pemimpin stratejik mampu mengantisipasi suatu peristiwa atau kondisi dengan tetap fleksibel dan dengan berpandangan jangka-panjang dalam mengarahkan organisasinya, serta paham menggunakan data.

Baca juga: PFN dan KJRI LA bahas peluang kemitraan sineas lokal dengan Hollywood

Baca juga: PFN bakal bangun pusat kreatif inkubator start up bidang film


Ia menambahkan, pemimpin stratejik perlu terus menerus melakukan pengembangan diri, mengetahui kompetisi pasar, mempunyai rekam jejak yang baik, hingga turut membangun warisan yang baik.

Pemimpin harus berkomitmen pada pendidikan SDM, Mendefinisikan dan mengkomunikasikan visi, Mendorong pengakuan kinerja, Mendelegasikan dan memberdayakan.

SEVP Marketing VIU Indonesia Myra Suraryo mengatakan jika ada 4 hal penting yang memiliki peran penting, yaitu wawasan, integritas, keberanian, ketangkasan untuk mengikuti dunia yang terus berinovasi.

CET yang diadakan secara virtual itu juga membahas soal kepemimpinan stratejik di kepolisian (POLRI) guna menggerakkan anggota untuk melaksanakan tugas.

"Budaya kepolisian sangat dipengaruhi oleh pimpinan di setiap lini kepolisian. Misalnya seperti Kapolda dan atau Kapolres, Kapolsek. Pemimpin dituntut untuk terus melakukan inovasi-inovasi," kata Kombes Pol. Dr. Rosmita Rustam.

Diskusi berjalan interaktif dengan tanya jawab peserta dan pembicara yang memberikan wawasan baru untuk terus mendorong kepemimpinan stratejik demi kemajuan negara.

"Pada kesimpulannya, transformasi kepemimpinan lembaga negara dan korporasi dalam perkembangan zaman adalah dengan mengedepankan kepentingan umum," imbuh Judith.

"Lalu keselarasan semua stakeholders, membangun interaksi sosial, selalu menciptakan solusi, dan dalam melaksanakan implementasi inovasi, tantangan pendanaan tidak menghalangi inovasi-inovasi," pungkasnya.

Baca juga: PFN umumkan pemenang Lomba Film Pendek 75 Tahun Kemerdekaan RI

Baca juga: PFN beri bantuan 300 masker N95 untuk tenaga medis RSCM

Baca juga: PFN gelar seminar virtual "Persepsi Gender dalam Dunia Profesional"

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020