Kini terumbu karang di perairan tersebut dalam ancaman nyata
Makassar (ANTARA) - Dekan FIKP Unhas Dr Ir St Aisjah Farhum MSi mengingatkan pentingnya kontribusi masyarakat khususnya para nelayan dalam menjaga kelestarian terumbu karang dan melindungi ekosistem laut demi anak cucu dan generasi yang akan datang.

St Aisjah mengatakan itu Webinar Internasional yang digelar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) dengan tema "Marine Ecosystem in a Changing World : A Challange for Marine Scientist", Selasa.

Dengan webinar ini diharapkan meningkatkan kontribusi masyarakat untuk bersama-sama menjaga ekosistem laut bukan hanya wilayah Sulsel, tapi untuk seluruh wilayah di dunia, ujarnya.

Sementara itu, Dr Noel Janetski (PT Mars Simbioscience) menjelaskan peranan beberapa unsur yang mendukung upaya pelestarian terumbu karang.

Menurut Noel, selain keterlibatan aktif masyarakat untuk mensukseskan pelestarian terumbu karang, juga diperlukan beberapa faktor pendukung lainnya seperti kualitas air dan pemilihan metode yang sesuai dengan lokasi terumbu karang yang dikembangkan.

Baca juga: Siswa SLTA belajar ekosistem laut melalui Sekolah Pantai Indonesia

Baca juga: LIPI ungkap bahaya ledakan populasi alga di ekosistem pesisir


Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulsel Muhammad Al Amin mengatakan, terumbu karang yang berada di kawasan kepulauan Spermonde kini dalam ancaman nyata.

Dia mengatakan, ancaman nyata terhadap keberlangsungan kehidupan terumbu karang di perairan itu, bukan semata-mata karena pengaruh perubahan iklim atau pemanasan global, melainkan karena adanya penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan.

"Sepuluh tahun lalu, terumbu karang Spermonde dalam kondisi baik. Kini terumbu karang di perairan tersebut dalam ancaman nyata," ujarnya.

Baca juga: KKP lepasliarkan 300 tukik di pantai peneluran penyu terpanjang RI

Baca juga: Akademisi UGM: Pandemi COVID-19 pengaruhi perbaikan ekosistem laut

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020