potensi cukup besar terjadi penularan di lokasi pengungsian dan bisa menimbulkan klaster baru
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 meminta pemerintah daerah dan masyarakat mewaspadai potensi timbulnya klaster penularan COVID-19 saat musim hujan, salah satunya dari lokasi pengungsian jika terjadi bencana banjir.

“Dengan banyaknya pengungsi, potensi cukup besar terjadi penularan di lokasi pengungsian dan bisa menimbulkan klaster baru,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam jumpa pers daring di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Perkuat mitigasi, kurangi dampak banjir saat pandemi COVID-19

Maka itu, Wiku meminta pemerintah daerah memastikan penerapan protokol kesehatan di lokasi pengungsian seperti penggunaan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, serta menjaga kebersihan lokasi pengungsian.

Saat ini beberapa daerah sudah memasuki musim hujan sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan.

”Kebersihan lokasi pengungsian ini juga akan menjaga para pengungsi dari penyakit-penyakit lainnya yang mungkin timbul selama musim penghujan ini,” ujar Wiku.

Baca juga: Kemenkes tingkatkan surveilans hadapi ancaman banjir dan pandemi

Selain COVID-19, beberapa penyakit lain juga mengintai para pengungsi di lokasi pengungsian jika protokol kesehatan tidak diterapkan. Beberapa penyakit itu seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), lepra, tifus, diare dan penyakit kulit.

Jika terkena penyakit tersebut maka imunitas para pengungsi akan turun dan rentan tertular COVID-19.

Baca juga: Bupati Bantaeng temui Kepala BNPB Pusat bahas penanganan banjir

“Dan semua penyakit ini dapat menurunkan imunitas sehingga masyarakat menjadi rentan tertular oleh COVID-19,” ujarnya.

Wiku mengatakan pemerintah setempat harus memastikan adanya sirkulasi udara yang baik, sinar matahari yang cukup, dan selalu menjaga kebersihan di lokasi pengungsian.

Baca juga: Kasus baru positif COVID-19 Indonesia tertinggi lagi, 4.634 orang

 

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020