Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate menyebut operator jaringan seluler Telkomsel, Indosat Ooredoo, 3, XL Axiata, dan Smartfren ikut membantu program kebijakan bantuan kuota data untuk belajar-mengajar daring yang diprakarsai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

"Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada operator seluler, Telkomsel, Indosat Ooredoo, 3, XL Axiata, Smartfren, yang memberikan dukungan dan peran aktif untuk memastikan terselenggaranya paket kebijakan bantuan kuota data internet tahun 2020 ini atau empat bulan ke depan," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate, saat peluncuran Bantuan Kuota Data Internet 2020, secara daring, Jumat.

Karena, menurut Johnny, tarif yang diberikan operator untuk mendukung program kebijakan bantuan kuota data internet betul-betul sangat kompetitif.

"Setahu saya, itu potongan harga nya sekitar dua pertiga (tarif yang diberikan operator), dan atas kerja sama operator seluler untuk memberikan dukungan proses belajar-mengajar dan pembelajaran jarak jauh ini, saya tentu berterima kasih," kata Johnny.

Baca juga: Kominfo minta operator jaga kualitas jaringan bantuan kuota belajar

Baca juga: Pembangunan infrastruktur TIK Mandalika jadi fokus pemerintah


Ia meminta agar setiap operator jaringan yang terlibat dalam kebijakan itu memperhatikan betul ketersediaan infrastruktur informasi dan teknologi di tempatnya masing-masing, karena hal itu menurut Johnny akan berpengaruh besar terhadap proses belajar-mengajar daring serta kualitas pelayanan operator seluler masing-masing.

Ia pun berharap kerja sama itu juga menguntungkan operator seluler dari sisi kemajuan kelangsungan usaha sektor informasi dan komunikasi yang lebih hebat lagi.

"Seperti yang kita tahu, sektor komunikasi dan informasi merupakan salah satu dari dua sektor di Indonesia yang di Kuartal II-2020 bertumbuh positif bahkan dobel digit, 10,8 persen, (lebih baik) dibanding sektor lain yang mengalami kontraksi yang dalam," kata Johnny.

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa Kementerian Kominfo akan memperhatikan percepatan perluasan akses jaringan internet. Salah satunya dengan memberdayakan akses internet yang langsung ke satelit untuk wilayah pinggiran (the lastmile) yang sulit terjangkau sinyal menara Base Tranceiver Station (BTS).

"Pak Nadiem (Makarim) dan pak Erick (Thohir), dapat saya sampaikan, sebelum (kuota bantuan belajar daring) bisa disebar dengan baik, BTS-BTS di the lastmile yang membutuhkan pengadaan yang sangat kompleks karena tantangan wilayah, saat ini Kominfo juga menggunakan akses internet yang langsung ke satelit," kata Johnny.

Akses internet langsung dari satelit itu dilakukan Kominfo dengan jaringan internet berdaya jangkau terbatas yang mencakup wilayah 50-100 meter di setiap titik, maupun dengan projek pilot Superwifi yaitu projek jaringan internet berdaya jangkau 500 meter dengan kapasitas data 4 sampai 30 gigabytes.

Johnny mengatakan bahwa Kementerian Kominfo juga akan memperhatikan penataan dan penambahan spektrum-spektrum frekuensi radio agar proses belajar-mengajar daring itu bisa dilakukan dengan baik.

Kendati demikian, Johnny menyadari bahwa ada titik-titik wilayah tertentu yang masih belum tersedia jaringan internet dengan layanan 4g.

"Kominfo sudah menyiapkan peta jalan untuk penyebaran jaringan internet 4g di 12.548 desa dan kelurahan yang belum tersedia jaringan internet dengan layanan 4g paling lambat selesai di tahun 2022," tambahnya.

Sementara untuk tahun 2021 nanti, pemerintah akan berkomitmen melalui intervensi fiskal.

Baca juga: Dirjen PPI Kominfo: Jaga OTP agar tidak kena penipuan online

Baca juga: Indonesia siapkan infrastruktur hingga ekosistem jaringan 5G

Baca juga: RUU Cipta Kerja akan bantu rencana 5G di Indonesia

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020