Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong pemerintah dan Satgas Penanganan COVID-19 memahami kondisi antropologi dan sosial masyarakat sebelum melakukan sosialisasi protokol kesehatan.

Hal itu disampaikan Bamsoet menyikapi hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan jenis protokol kesehatan yakni physical distancing atau menjaga jarak masih relatif rendah dipatuhi oleh masyarakat.

"Saya mendorong pemerintah bersama Satgas Penanganan COVID-19 pusat maupun daerah dalam mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan, terlebih dahulu memahami kondisi antropologi dan kondisi sosial masyarakat setempat," ujar Bamsoet dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kepatuhan protokol kesehatan kunci tekan COVID-19, kata stafsus Menkes

Baca juga: BPS: Mayoritas sebut tak ada sanksi alasan langgar protokol kesehatan


Dia mengatakan dengan memahami terlebih dulu kondisi antropologi dan sosial masyarakat, memudahkan petugas untuk menggencarkan sosialisasi dan edukasi penerapan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, khususnya di daerah dengan angka kepatuhan yang rendah dalam penerapan protokol kesehatan.

Bamsoet juga mendorong pemerintah dan Satgas Penanganan COVID-19 bersama aparat TNI-Polri menyelesaikan kendala-kendala yang terjadi di lapangan, yang menjadi hambatan dalam upaya pemutusan rantai penyebaran COVID-19.

"Seperti memaksimalkan dan memasifkan operasi yustisi, namun tetap menggunakan cara yang humanis dan persuasif dalam penindakannya," ujar dia.

Menurut Bamsoet, pemerintah dan institusi keamanan juga perlu melibatkan komunitas yang ada di sekitar masyarakat untuk diberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan dampak ketidakpedulian terhadap kesehatan pribadi.

Harapannya agar komunitas tersebut dapat membantu satgas sebagai penegak protokol kesehatan sekaligus mengampanyekan gerakan disiplin protokol pencegahan COVID-19.

Baca juga: Kemenkes: Keluarga ubah perilaku untuk cegah COVID-19

Baca juga: Gubernur Jawa Timur kampanyekan gerakan bermasker sambil gowes

Baca juga: Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah kampanyekan pemakaian masker


"Termasuk kelompok pramuka, mengingat pemerintah tidak bisa mengatasi pandemi ini sendirian, terutama dalam mengubah perilaku masyarakat untuk patuh terhadap protokol pencegahan COVID-19," ucapnya.

Politikus Partai Golkar itu mengajak masyarakat untuk patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan memanfaatkan sosial media, media siar radio dan TV, spanduk, maupun iklan. Hal ini dinilai penting dalam mempercepat penanganan pandemi oleh pemerintah.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020