Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menginventarisasi terjadi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) yang signifikan pada transportasi nasional di awal masa pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang bertujuan menurunkan kasus COVID-19.

"Pada masa work from home ini kami juga mencoba menyusun profil emisi nasional dan lokal akibat kebijakan, karena kebijakan COVID-19, seperti PSBB, melalui beberapa kali pertemuan virtual dengan sektor energi dan para pakar. Secara umum profil emisi ini cenderung menurun," kata Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring Pelaporan dan Verifikasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Syaiful Anwar dalam media briefing Pencapaian NDC Indonesia Kita Optimistis secara virtual di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Capaian pengurangan emisi GRK DKI 2020 baru 0,93 persen

Baca juga: KLHK: Indonesia dapat pengakuan dunia atas usaha menekan emisi GRK


Jika dilihat dalam grafik menunjukkan penurunan emisi GRK nasional untuk sektor transportasi darat, laut, maupun udara. Terutama transportasi darat yang mengalami penurunan 11 persen pada Maret dan diperkirakan lebih dari 34 persen pada Mei 2020 dibanding periode sama tahun sebelumnya.

"Jadi ini memang kita tampilkan hingga Mei. Kita melakukan kajian terus sampai Juli, tapi masih dengan banyak asumsi," ujar Syaiful.

Berdasarkan inventarisasi emisi GRK transportasi nasional yang dilakukan KLHK pada Januari tercatat emisi transportasi udara mencapai 1.118,11 gigagram karbon dioksida ekuivalen (GgCO2e), lalu turun menjadi 965.53 GgCO2e pada Februari, 573 GgCO2e pada Maret, 352,12 GgCO2e pada April, dan menjadi 93,11 GgCO2e pada bulan Mei 2020.

Sedangkan untuk transportasi laut, KLHK menginventarisasi emisi GRK pada Januari mencapai 797,08 GgCO2e, menjadi 769,08 GgCO2e pada Februari, lalu menjadi 717,30 GgCO2e pada Maret, 502,11 GgCO2e pada April, dan turun lagi menjadi 35,87 GgCO2e pada Mei 2020.

Untuk transportasi darat, emisi GRK pada Januari 2020 mencapai 11.631,19 GgCO2e, pada Februari menjadi 11.024,35 GgCO2e, mengalami penurunan pada Maret menjadi 9.812,73 GgCO2e, menurun lagi menjadi 7.643,61 GgCO2e pada April, dan menjadi 7.249,23 GgCO2e pada Mei.

Baca juga: Pemerintah kerja keras capai penurunan emisi gas rumah kaca 26 persen

Baca juga: Presiden Jokowi ingatkan target penurunan Gas Rumah Kaca Indonesia

Baca juga: KHLK: Perilaku positif harus dipertahankan untuk turunkan emisi GRK


Selama masa awal PSBB yang dilaksanakan di sejumlah daerah pada April hingga Mei 2020, penurunan emisi GRK untuk transportasi udara hingga 90,4 persen di bulan Mei. Sedangkan emisi transportasi laut menurun hingga 95,3 persen, dan transportasi darat turun hingga 34,2 persen dibanding periode sama 2019.

Sementara itu, penurunan emisi GRK dari sektor transportasi pada Februari 2020, menurut dia, bukan karena terdampak pandemi COVID-19, tapi karena memang jumlah hari di bulan itu hanya 28, sehingga total emisi menjadi lebih rendah dari bulan lainnya.

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020