Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan perlu dibentuk klasterisasi petani di Lampung guna mendukung kemajuan sektor pertanian di tengah pandemi COVID-19.

"Lampung memiliki banyak kelebihan seperti memiliki banyak komoditas lokal dan lokasi yang dekat dengan ibu kota, sehingga perlu dimanfaatkan," ujar Syahrul Yasin Limpo, di Lampung Tengah, Selasa.

Ia mengatakan, untuk memanfaatkan secara maksimal maka klasterisasi dan korporasi petani diperlukan.

Baca juga: Mentan : Sektor pertanian menjadi penopang pendapatan negara

"Kita harus klasterisasi dan membentuk korporasi petani, agar kita dapat melakukan intervensi dengan pembentukan industri produk pangan," katanya.

Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu bentuk penguatan ekosistem petani agar terus produktif di tengah pandemi COVID-19 sesuai dengan arahan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas dengan tema "Korporasi Petani dan Nelayan dalam Mewujudkan Transformasi Ekonomi".

"Saat ini bukan saatnya petani menjual gabah, namun menjual produk beras yang dikemas dengan sedemikian rupa agar terlihat menarik dan mampu dijual di 'marketplace', kita harus melihat yang mana yang bisa diindustrikan," katanya.

Ia mengatakan, selain petani beras, pengembangan dan inovasi juga perlu dilakukan untuk komoditas lokal seperti lada Lampung.

"Lada Lampung harus dikembangkan, jangan petani lada hanya menjual dalam bentuk biji per kilogram, namun akan lebih baik dijual dalam bentuk bubuk lada agar nilai jualnya lebih mahal dan memenuhi pasar ekspor," ujarnya.

Tercatat pada kuartal kedua tahun ini sektor pertanian tumbuh positif 16,24 persen dan pertumbuhan positif di sektor pertanian perlu dijaga untuk memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani di masa pandemi COVID-19.

Baca juga: Produktivitas tinggi, Mentan sasar Pulau Buru jadi lumbung pangan
Baca juga: APBN dipotong, Mentan sebut KUR picu kinerja ekspor tetap tumbuh

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020