Padang (ANTARA) - Pihak kepolisian mengamankan sebanyak 84 orang yang diduga sebagai perusuh saat aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di depan Kantor DPRD Sumatera Barat (Sumbar) hingga Kamis (8/10) malam sekitar pukul 19.00 WIB.

"Ada 84 orang yang diamankan karena diduga sebagai perusuh dalam aksi unjuk rasa tadi," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Padang, AKBP Imran Amir di Padang, Kamis malam.

Puluhan orang yang diketahui berlatar belakang pelajar, remaja pengangguran, dan lainnya itu "dicokok" satu per satu lalu dibawa ke Kantor Polresta Padang untuk diperiksa.

Mereka diduga sebagai perusuh yang melempari batu kepada petugas serta pekarangan warga ketika aksi unjuk rasa berlangsung di depan Kantor DPRD Sumbar.

"Puluhan orang tersebut terpisah bukan bagian dari kelompok mahasiswa serta massa yang melakukan orasi secara damai dan sopan di depan Kantor DPRD," jelasnya.

Baca juga: Kapolrestabes: Tiga pendemo di Medan reaktif COVID-19
Baca juga: PMI DKI Jakarta bantu pengobatan puluhan pendemo
Baca juga: Aksi buruh, PMI Jakarta Selatan siagakan ambulans dan tenaga medis


Ia mengungkapkan diantara puluhan orang itu ada salah satu residivis kasus pencurian yang baru keluar penjara lewat program asimilasi.

"Untuk residivis ini akan diperiksa lebih lanjut untuk mengecek apakah ada laporan terkait dirinya, jika ada (kasusnya) diproses," katanya.

Sedangkan untuk yang di luar residivis akan diproses dengan mengambil data, lalu menyurati orang tua serta pihak sekolah untuk menjemputnya.

Ia mengatakan tidak ada petugas yang terluka dari aksi pelemparan batu yang terjadi di lokasi demo tersebut.

Imran mengimbau kepada masyarakat yang hendak melakukan unjuk rasa agar melakukannya dengan damai dan menjaga kondusifitas daerah.

"Sumbar bukan daerah yang identik dengan perusuh," kata Kapolres yang merupakan putra daerah tersebut.

Ia juga mengingatkan kepada para orangtua agar mengawasi anak-anaknya ketika akan keluar dari rumah.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa terkait penolakan pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang dilakukan sejumlah organisasi mahasiswa di Kota Padang, Sumatera Barat diwarnai aksi ricuh ketika memasuki sore hari.

Awalnya aksi tersebut berjalan damai dari siang, sebelum akhirnya masuk kelompok lain yang baru datang.

Polisi terpaksa menembak gas air mata untuk membubarkan kelompok tersebut karena melempari batu serta botol minuman ke arah petugas.

Sedangkan mahasiswa yang melakukan demo tetap berada di depan Gedung DPRD Sumatera Barat dan tak terlibat bentrok.

Pantauan di lapangan, hingga pukul 19.45 WIB ratusan personel kepolisian masih bertahan di Kantor DPRD Sumbar kendati massa telah membubarkan diri menjelang Maghrib.

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020