Sebuah gerakan kedermawanan perlahan akan membangun optimisme bangsa di masa pandemi dan resesi ekonomi
Mataram (ANTARA) - Organisasi sosial kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT), mengajak seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat untuk tetap optimistis dan bersikap positif dalam menatap masa depan, meskipun sedang menghadapi pandemi COVID-19.

"Dalam menyelesaikan kondisi darurat ini, dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai elemen bangsa untuk membangun optimisme dalam menghadapi dampak multidimensi akibat pandemi COVID-19," kata Kepala Cabang ACT NTB Lalu Muhammad Alfian melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Jumat.

Ajakan tersebut disampaikan Alfian pada peluncuran gerakan nasional "Bangkit Bangsaku" di Mataram, Kamis (8/10), bersama para relawan, Lalu Anas Amrullah, salah seorang pegiat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di NTB, dan Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti Tajuddin, serta unsur jurnalis.

Alfian menyebutkan proyeksi Kementerian Keuangan terhadap perekonomian Indonesia sepanjang 2020 adalah minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen. Dengan kata lain, teritori negatif kemungkinan terjadi pada kuartal ketiga.

Hingga akhir tahun ini, kata dia, para ahli ekonomi pun memprediksi, akan ada 15 juta pekerja yang terkena imbas sehingga harus dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaannya.

Kondisi serba sulit tersebut membawa keterpurukan bagi berbagai elemen bangsa. Namun, hal tersebut bukan berarti tak ada jalan keluar bagi pemulihan ekonomi masyarakat. Semangat kedermawanan dan sikap optimistis dapat menjadi ikhtiar bersama untuk bangkit dari keterpurukan ini.

"Sebuah gerakan kedermawanan perlahan akan membangun optimisme bangsa di masa pandemi dan resesi ekonomi," ujar Alfian.

Baca juga: ACT salurkan bantuan air bersih untuk warga Lombok Timur

Untuk itu, kata dia, ACT menginisiasi gerakan nasional sebagai upaya penyelamatan sekaligus penyebaran semangat optimistis di tengah kondisi ini.

Bersama seluruh elemen bangsa, gerakan tersebut berikhtiar mengatasi ancaman resesi, kelaparan, kemiskinan, sekaligus membangun kemandirian masyarakat.

"Pandemi ibarat kegelapan zaman yang menelan berjuta harapan tapi jika sadar, kita pasti memiliki jalan keluar dari semua permasalahan," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Alfian memaparkan berbagai program yang dilaksanakan ACT NTB untuk membantu masyarakat terdampak agar mereka tetap optimistis, yakni lumbung beras wakaf, lumbung ternak wakaf, lumbung air wakaf, lumbung sedekah pangan, operasi pangan gratis, operasi beras gratis, operasi makan gratis, "humanity care line", dan lainnya.

Tidak hanya pangan, penyelamatan di sektor sosial juga mencakup pemberian bantuan biaya hidup bagi para guru dan dai prasejahtera di Indonesia.

Sementara di sektor ekonomi, ACT juga membantu para pelaku usaha mikro dan ultra mikro bertahan dan bangkit di tengah ancaman resesi ekonomi. Hal itu diharapkan mampu mendorong perekonomian bangsa yang banyak didukung dari sektor UMKM.

Di sektor kesehatan, ikhtiar preventif terhadap penyebaran virus corona terus digencarkan. Sejumlah ikhtiar tersebut antara lain aksi disinfeksi, penyediaan alat pelindung diri bagi pejuang medis, hingga dukungan pangan dan multivitamin bagi tenaga kesehatan yang menangani langsung kasus COVID-19.

Lalu Anas Amrullah, pegiat UMKM NTB, juga mengajak semua UMKM dan elemen masyarakat untuk saling berkolaborasi, saling bahu membahu bersama mencari solusi akan terpuruknya ekonomi masyarakat.

"Di setiap krisis pasti ada peluang dan jadikan momentum pandemi COVID-19 sebagai titik balik untuk awal baru yang lebih baik," kata Anas yang juga Ketua Penasihat Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Mataram.

Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti Tajuddin juga mengajak semua masyarakat untuk ikut saling membantu dalam hal pemanfaatan produk lokal yang memang kualitasnya tidak kalah dengan produk skala pabrikan.

Banyak produk rumahan yang sudah beredar di pasaran dan mudah didapatkan, banyak UMKM binaan Dinas Perindustrian NTB, yang sudah menelurkan produk yang kualitasnya sangat bagus.

"Langkah itu bisa kita kolaborasikan dalam program Wakaf Modal Usaha Mikro, di mana ACT memberikan modal usaha kepada pengusaha mikro untuk bisa terus menjalankan usahanya di tengah pandemi," katanya.

Baca juga: ACT NTB bantu UMKM dengan Wakaf Modal Usaha Mikro
Baca juga: 1.400 paket makanan disalurkan ACT NTB-Bank Dinar bagi warga terdampak

Pewarta: Awaludin
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020