Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil asal Jerman, Audi, tetap membuka dan melanjutkan produksi kendaraan di pabrik Meksiko, meskipun muncul kabar bahwa ada tagihan yang belum dibayar perusahaan.

Pabrik tersebut terletak di pusat negara bagian Puebla. Dilansir Reuters, Minggu, media lokal telah melaporkan pejabat dari kota setempat menutup fasilitas tersebut pada hari Jumat (9/10).

Kabar penutupan pabrik mencuat diduga terjadi setelah beberapa jam pembicaraan yang gagal untuk menyelesaikan perselisihan atas dugaan 90 juta peso (4,3 juta dolar AS) utang yang belum dibayar, termasuk pajak properti lokal dan tagihan air.

"Tidak pernah ada penutupan (pabrik)," kata Christine Kuhlmeyer, seorang pejabat komunikasi Audi Mexico.

“Kami mematuhi kewajiban kami tepat waktu,” tambahnya.

Ketika ditanya tentang angka yang beredar di media lokal tentang tuduhan utang yang belum dibayar, Kuhlmeyer mengatakan dia tidak dapat berkomentar mengenai jumlah tertentu, tetapi perwakilan pabrik akan berbicara dengan otoritas negara pada hari Senin (12/10).

“Ada upaya seperti yang diberitakan di berita, tapi tidak berhasil untuk kemudian menutup pabrik,” katanya.

"Shift kerja Jumat malam dan Sabtu pagi tidak terganggu," tambahnya.

Audi sendiri adalah unit mobil mewah dari produsen mobil terbesar di Eropa, Volkswagen.


Baca juga: Audi kenalkan S Line Competition yang lebih sporty

Baca juga: Audi jajaki peluang kerja sama dengan FAW China

Baca juga: Ferrari kenalkan Portofino M genjot penjualan sedan grand touring
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020