Apapun yang kita berlakukan akan hanya untuk waktu terbatas sehingga kita dapat menemukan jalan keluar dari pembatasan yang harus diberlakukan
Belfast (ANTARA) - Pemerintahan transisi Irlandia Utara berencana memberlakukan pembatasan-pembatasan COVID-19 yang lebih ketat, Menteri Pertama Arlene Foster mengatakan setelah persebaran cepat kasus-kasus yang mengakibatkan pembatalan operasi bedah terpilih di seluruh Belfast pada Selasa.

Wilayah yang dikelola Inggris itu menjadi salah satu dari sarang COVID-19 terbesar di Eropa dalam pekan-pekan ini. Menteri kesehatannya menjelaskan situasinya semakin gawat pada saat Jumat lalu dan mengatakan pembatasan-pembatasan lebih jauh dimungkinkan.

Namun, pemerintahan yang dimandatkan berbagi kuasa yang dipimpin oleh para pesaing Parpol Sinn Fein dan Partai Serikat Pekerja Demokratik (DUP) tak sepakat secara terbuka mengenai seberapa ketat langkah-langkah baru itu seharusnya dan para menteri masih berunding Selasa malam untuk mencapai tanggapan final.

Langkah-langkah itu akan diumumkan di parlemen regional pada pukul 09.30 GMT pada Rabu, bunyi pernyataan pada laman parlemen.

"Apapun yang kita berlakukan akan hanya untuk waktu terbatas sehingga kita dapat menemukan jalan keluar dari pembatasan yang harus diberlakukan," kata Foster dari DUP dalam video yang diunggah pada halaman Facebooknya.

Foster mengatakan pentinglah untuk menghindari penutupan sekolah "jangka panjang", Media setempat melaporkan bahwa penutupan sekolah dua pekan sedang dipertimbangkan dalam apa yang bisa menyebabkan pembatasan-pembatasan paling ketat di mana pun di Inggris Raya.

Pembatasan-pembatasan di Irlandia Utara saat ini tak seketat banyak kawasan lain di Inggris Raya atau sepanjang perbatasan terbuka di Irlandia.

Badan Layanan Kesehatan dan Sosial Belfast mengumumkan sebelumnya bahwa pihaknya membatalkan tindakan bedah terpilih di ibu kota selama sisa pekan ini akibat lonjakan pasien COVID-19 yang masuk rumah sakit.

Fasilitas utama COVID-19 kota itu, Rumah Sakit Mater, merawat 10 pasien yang menggunakan ventilator pada Selasa, satu lebih sedikit daripada daya tampung, kata Badan itu, seraya menambahkan bahwa lebih banyak lagi pasien mungkin akan memerlukan perawatan darurat di hari-hari mendatang.

Departemen kesehatan Irlandia Utara melaporkan 863 kasus baru COVID-19 pada Selasa dan tujuh lagi meninggal, menjadikan tingkat infeksi dalam kumulatif tujuh hari sebanyak 334,1 per 100.000 orang.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kasus corona India meningkat menjadi 7,18 juta

Baca juga: Argentina lampaui 900.000 kasus COVID-19, virus menyebar ke pedalaman

 

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020