"Sejak awal Maret kami sudah antisipasi, sebelum Presiden menetapkan bahwa di Indonesia telah ada COVID-19, kami sudah mulai menyosialisasikan ke masyarakat," ujar Bupati Sitaro Evangelian dalam diskusi yang diselenggarakan Satgas Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Gugus Tugas umumkan kasus pertama COVID-19 Kabupaten Kepulauan Sitaro
Sosialisasi tentang munculnya penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu dilakukan lewat rumah-rumah ibadah dan tokoh-tokoh masyarakat untuk mempermudah penyaluran informasi sampai ke akar rumput.
Setelah muncul kasus pertama COVID-19 di Indonesia, Evangelian langsung membentuk Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di tingkat kabupaten sampai ke tingkat kampung-kampung. Akses masuk ke daerah itu lewat kota Manado juga langsung dibatasi.
Selain itu, pemerintah daerah juga membangun rumah isolasi di tingkat desa sampai kabupaten untuk para pengunjung luar daerah. Orang-orang yang masuk ke Sitaro harus melakukan isolasi selama dua pekan sebelum bisa kembali ke rumah.
Meski kasus positif sempat muncul lewat klaster pasar beberapa bulan lalu, daerah itu kini berstatus zona hijau yang tidak memiliki kasus aktif. Namun, pemerintah daerah tetap meminta masyarakat untuk melakukan dengan ketat protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak atau 3M.
Baca juga: Babinsa di Kepulauan Siau pantau belajar mengajar di rumah warga
Baca juga: Ratusan warga sekitar Gunung Karangetang mengungsi
"Walaupun zero, tetapi masyarakat tetap harus patuh terhadap protokol kesehatan," tegas Evangelian.
#satgascovid19 #pakaimasker #ingatpesanibucucitangan
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020