Masyarakat memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi serta siap menghadapi potensi ancaman bahaya," ungkapnya.
Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengoptimalkan peran relawan desa mengantisipasi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir maupun tanah longsor.

"Untuk memaksimalkan imbauan kepada masyarakat terhadap dampak fenomena La Nina penyebab cuaca ekstrem, kami libatkan unsur relawan dari setiap desa dan kelurahan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said di Cikarang, Senin.

Said mengatakan peran relawan desa dibutuhkan mengingat jangkauan mereka yang mampu bersentuhan langsung dengan warga setiap saat dibutuhkan.

Upaya tersebut sekaligus meminimalisir dampak bencana yang berpotensi terjadi akibat curah hujan tinggi dengan mengoptimalkan program desa tangguh bencana yang berbasis langsung kepada masyarakat.

"Karena pada dasarnya masyarakat memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi serta siap menghadapi potensi ancaman bahaya," ungkapnya.

Pemerintah daerah juga mengoptimalkan layanan call center 112 dan 119 yang dapat diakses langsung warga melalui koneksi terpusat Command Center Diskominfo Kabupaten Bekasi.

Said juga mengimbau segenap warga Kabupaten Bekasi selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang diakibatkan kenaikan curah hujan belakangan ini.

"November mendatang kita akan menggelar apel kesiapsiagaan bersama Forkopimda dan unsur terkait. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan kita khususnya penanganan banjir di musim penghujan," ungkapnya.

Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bekasi saat ini juga terus melakukan pemantauan perkembangan perubahan cuaca dengan menitikberatkan sejumlah titik rawan bencana banjir seperti di wilayah pesisir Tarumajaya dan Muaragembong.

"Kemarin saat banjir di awal tahun dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi sebanyak 22 kecamatan terdampak. Ini menjadi catatan kita dan terus kita evaluasi," katanya.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020