Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat menggandeng Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdar Kambtibmas) dari delapan kecamatan untuk mencegah aksi anarkis.

"Jadi kami mengumpulkan Pokdar Kamtibmas dari delapan Polsek dalam rangka menjaga Kamtibmas, sebagai ujung tombak dalam mendukung aparat Polisi dan TNI untuk menghadapi demo unjuk rasa pada besok, Selasa 20 Oktober 2020," ujar Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Herry Ompusunggu di Jakarta, Senin.

Masing-masing kampung dengan Pokdar Kamtibmas ini akan melakukan sosialisasi di lingkungannya bahwa sesungguhnya harus memahami pemerintah yang sedang berupaya memberikan yang terbaik.

"Apel Jaga Kampung Kite" menjadi salah satu cara Polres Jakarta Pusat mengimbau jajarannya yang ada di tingkat Polsek untuk aktif mengingatkan masyarakat agar mendukung program pemerintah menjaga keamanan di tengah masyarakat.

Acara itu di gelar di komplek Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran pada Senin.

"Pada intinya, jangan ikut-ikutan demo. Ikut-ikutan ini yang nantinya bisa mengakibatkan bentrok dengan aparat," ujar Herry.

Baca juga: 14 pimpinan ormas Jaktim siap jaga kondusivitas wilayah
Baca juga: Polisi dan TNI Jaksel deklarasi "Jaga Jakarta" cegah demo anarkis


Sosialisasi kepada masyarakat lewat Pokdar Kambitmbas di delapan kecamatan itu dilakukan dengan memasang spanduk imbauan di lokasi-lokasi strategis.

Spanduk yang dipasang itu berisi imbauan agar warga khususnya remaja-remaja dan pelajar tidak perlu mengikuti demo yang akan dipusatkan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

"Imbauan ini kita khususkan kepada pelajar dan mahasiswa supaya tidak ikut-ikutan," tegas Herry.

Pada Selasa (20/10) sejumlah elemen massa akan melakukan aksi yang ditujukan ke Istana Merdeka.

Petugas keamanan dengan jumlah 6000 personel pun telah disiagakan untuk mengawal aksi itu agar dapat berjalan aman dan kondusif.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020