Di kompetisi mereka akan belajar juga, karena atmosfernya berbeda dalam latihan atau TC pada pertandingan yang betul-betul mengejar target
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan program tim nasional Indonesia U-19 untuk Piala Dunia U-20 akan terganggu jika kompetisi Liga 1 Indonesia harus dihentikan secara total.

Menurutnya, salah satu program pelatih Shin Tae-yong adalah seusai TC di Kroasia pada 28 Oktober, mereka akan dikembalikan ke klub masing-masing dengan tujuan mendapat menit bermain serta pengalaman di kompetisi yang ketat.

"Di kompetisi mereka akan belajar juga, karena atmosfernya berbeda dalam latihan atau TC pada pertandingan yang betul-betul mengejar target," ujar Iriawan seusai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Selasa.

Baca juga: PSSI: Performa Timnas U-19 Indonesia meningkat

Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 hingga saat ini belum jelas bagaimana nasib kelanjutannya. PSSI dan PT Liga Indonesia Baru masih menunggu hingga 1 November dan berharap pihak kepolisian memberikan izin penyelenggaraan.

Iriawan juga menyampaikan bahwa Beckham Putra dan kawan-kawan menunjukkan peningkatan yang signifikan. Progres itu tercermin sejak menggelar beberapa kali uji coba ketika di Kroasia.

Mantan Kapolda Jawa Barat itu merasa bahwa level pemain timnas sudah bisa mengimbangi negara-negara yang levelnya jauh di atas Indonesia. Akan tetapi hal itu harus tetap didorong dengan keberlanjutan kompetisi.

"Kami berharap, ada dukungan agar kompetisi berjalan. Karena, kalau tidak, maka satu program dari Shin Tae-yong hilang," kata dia.

Masalah ini tentunya akan dibahas PSSI bersama Tae-yong, demi menemukan jalan keluar terbaik. Sebab, Timnas U-19 sudah memiliki rencana lanjutan usai TC di Kroasia berakhir.

Saat ini Timnas U-19 sedang menjalani kamp pelatihan dan uji coba di Kroasia.

Baca juga: Demi laju jauh timnas Indonesia di Piala Dunia U-20
Baca juga: Timnas U-19 Indonesia dipastikan ikuti Turnamen Toulon di Prancis

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020