Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla bertolak ke Mekkah akan menghadiri penandatanganan perjanjian kerja sama mengenai pendirian Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Indonesia.

"Jadi sebelum ke Mekkah, Pak JK akan singgah di Vatikan terlebih dahulu. Pak JK akan bertemu dengan pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus. Setelah dari Vatikan acara dilanjutkan ke Mekkah untuk membahas pendirian Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan peradaban Islam di Indonesia," ujar Humas Museum Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Indonesia, Buyung Wijaya Kusuma, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.

Dalam pertemuan di Mekkah, JK akan bertemu dengan panitia bersama, yakni Liga Dunia Islam dan Yayasan Wakaf Assalam guna penandatanganan Perjanjian Kerja sama. Untuk pertemuan di Mekkah, JK akan didampingi Wakil Ketua Umum DMI, yang juga Ketua Panitia Pembangunan Museum Nabi, Komjen (Purn) H Syafruddin.

Peletakan batu pertama sudah dilakukan pada 26 Februari 2020 yang dihadiri Jusuf Kalla, Sekjen Liga Dunia Islam Syaikh Dr Muhammad Abdul Karim Al-Isa, Menteri Agama H Fakhrurozi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pertanahan/ Kepala ATR Sofyan Djalil dan Gubernur DKI Anies Baswedan, serta pejabat dan tokoh masyarakat.

Baca juga: Anies klaim akan buat museum sejarah nabi terbesar setelah Saudi

Baca juga: Amirul Hajj kunjungi museum sahabat nabi di Mekkah


Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam akan dibangun di Indonesia, setelah pembangunan di Makkah, dan di Madinah. Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW di Indonesia rencananya akan dibangun di kawasan Jakarta Utara.

Sementara itu, untuk agenda di Vatikan, terkait dengan keterlibatan JK sebagai salah seorang juri pada Sayed Award for Human Fraternity. Sayed Award for Human Fraternity merupakan anugerah persaudaraan kemanusiaan yang digagas pasca-pertemuan Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al Tayeb.

Pertemuan itu menghasilkan Dokumen Abu Dhabi tentang persaudaraan untuk perdamaian dunia dan hidup berdampingan guna menangkal radikalisme. Dokumen itu ditandatangani di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 5 Februari 2019.

JK merupakan satu dari lima juri yang dipercaya untuk memilih tokoh yang akan dianugerahkan Sayed Award for Human Franternity.*

Baca juga: NU Depok apresiasi rencana pembangunan Museum Rusulullah

Baca juga: Syafruddin tawarkan lokasi alternatif untuk Museum Nabi Muhammad

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020