Kami menyaksikan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di pusat pelacakan kontak dengan perkembangan ekponensial jumlah kasus dan selama sepekan kami tidak bisa menjangkau semua orang
Dublin (ANTARA) - Sistem pelacakan COVID-19 Irlandia kewalahan akibat lonjakan kasus, yang memaksa layanan kesehatan dalam beberapa hari terakhir menganjurkan mereka yang terinfeksi agar mengindentifikasi sendiri kontak dekat mereka dan memberitahunya supaya melakukan tes, menurut pejabat.

Pemerintah awal tahun ini mempekerjakan ratusan orang untuk segera menghubungi mereka yang terbukti positif COVID-19, mengindentifikasi kontak dekat dan memberitahu mereka agar melakukan isolasi dan tes.

Namun lonjakan infeksi, yang hampir tiga kali lipat dari rata-rata kasus lima hari di Irlandia sejak awal Oktober menjadi hanya di bawah 1.200 per hari. Hal itu menandakan tidak adanya lagi petugas yang cukup untuk melakukan panggilan wajib, demikian pernyataan Eksekutif Layanan Kesehatan pada Rabu.

"Kami menyaksikan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di pusat pelacakan kontak dengan perkembangan ekponensial jumlah kasus dan selama sepekan kami tidak bisa menjangkau semua orang," kata pimpinan Niamh O'Beirne kepada radio RTE.

Sebagian besar dari mereka, yang diinformasikan soal infeksi pada Jumat, Sabtu dan Minggu akan diminta untuk mengidentifikasi dan menghubungi kontak dekat mereka sendiri serta menyarankan mereka untuk mengisoalasi diri dan bertanya pada dokter mereka soal prosedur tes gratis, katanya.

Eksekutif Layanan Kesehatan, yang berencana menambah 400 orang dari 400 staf saat ini, mengatakan sistem normal dilanjutkan untuk mereka yang diberitahu soal infeksi pada Senin.

Akibat peningkatan kasus, Irlandia pada Senin memberlakukan sejumlah pembatasan COVID-19 terketat di Eropa, menutup kios ritel yang tidak terlalu penting, dan restoran serta membatasi perjalanan yang tak perlu.

Irlandia pada Selasa berada di peringkat ke-13 dari 31 negara yang dipantau oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, dengan 253 kasus per 100.000 orang selama 14 hari terakhir.

Sumber: Reuters

Baca juga: Lima warga Korea Selatan meninggal dunia setelah mendapat suntikan flu

Baca juga: Malaysia batasi 10 persen WFO saat PKPB

 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020