Dari data BPBD Kabupaten Bogor sebanyak 22.000 jiwa atau 5.500 keluarga di 22 RW terdampak banjir
Gunungputri, Bogor (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyatakan ada sebanyak 22.000 jiwa yang terdampak banjir di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri.

"Dari data BPBD Kabupaten Bogor sebanyak 22.000 jiwa atau 5.500 keluarga di 22 RW terdampak banjir," kata Bupati Bogor, Ade Yasin usai meninjau lokasi banjir di Gunungputri, Minggu (25/10).

Ia menjelaskan puluhan ribu jiwa yang terdampak banjir dari luapan Sungai Cileungsi itu merupakan warga dari dua perumahan, yakni Villa Nusa Indah 2 dan Perumahan Bumi Mutiara.

Air sungai meluap sekitar pukul 22.30 WIB Sabtu (24/10) karena diguyur hujan deras.

Ia menyebutkan bahwa hujan deras saat itu terjadi di sekitaran Gunung Pancar sehingga membuat tinggi muka air (TMA) Sungai Cileungsi naik menjadi 600 centimeter, dan menyebabkan genangan di perumahan sekitar 170 centimeter.

"Tidak ada korban jiwa. Awalnya ada sekitar 1.100 jiwa yang mengungsi setelah banjir," katanya.

Lokasi pengungsian, kata Ade Yasin, dibagi ke beberapa tempat, seperti masjid, mushala, rumah warga sekitar yang bertingkat, dan ada pula yang mengungsi di rumah kerabat.

Genangan air berangsur surut ketika berganti hari.

Pada Minggu pukul 05.00 WIB selepas Subuh, genangan air tercatat setinggi 40 centimeter. Meski siang harinya air sudah surut, tapi tak sedikit genangan lumpur tersisa di jalan perumahan, bahkan di dalam rumah warga.

Baca juga: Banjir hingga longsor terjadi di Bogor akibat curah hujan ekstrem

Baca juga: Pemkab Bogor mulai perbaiki infrastruktur Bojongkulur pascabanjir

Baca juga: Tujuh situ di Bogor akan direvitalisasi untuk tangkal banjir

Baca juga: Banjir-longsor di Bogor puluhan rumah terendam dan tertimbun

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020