Saya ingin para kepala daerah mampu menyangga kebutuhan pangan rakyat
Jakarta (ANTARA) - Usai mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau proyek food estate di Kabupaten Humbang Hasundutan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Selasa siang bertolak ke Sumatera Barat untuk memantau jalannya panen raya padi di Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman.

Dalam kunjungan ini, Mentan ingin memastikan bahwa kebutuhan logistik beras nasional dalam kondisi aman dan terkendali. Selain itu, Kabupaten Padang Pariaman sebagai wilayah strategis pertanian nasional diharapkan mampu mengoptimalkan overstock beras tahun 2020.

"Saya berharap semua daerah mulai menyiapkan lumbung pangannya masing-masing. Saya ingin para kepala daerah mampu menyangga kebutuhan pangan rakyat," kata Mentan.

Dalam ketarangannya yang diperoleh di Jakarta, Selasa, Syahrul merinci bahwa produksi beras sepanjang 2020 diperkirakan mencapai 31,63 juta ton. Jumlah tersebut belum termasuk stok beras yang diperoleh dari musim tanam sebelumnya pada 2019/2020 yang mencapai 5,9 juta ton.

Dengan konsumsi beras nasional sebesar 30,08 juta ton pada 2020, Syahrul mencatat stok beras hingga akhir Desember mencapai 7,45 juta ton, dan akan menjadi stok awal (carry over) tahun berikutnya.

Proyeksi beras tersebut berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat luas panen padi 2020 diperkirakan mencapai 10,79 juta hektare dan produksi padi diperkirakan sebesar 55,16 juta ton GKG.

Mentan berharap, peranan pemerintah provinsi dan kabupaten mampu melakukan gerakan akselerasi dengan memanfaatkan Kostratani yang ada di tiap Kecamatan.

Kostratani merupakan perangkat ujung tombak dalam peningkatan produksi pertanian. Apalagi, tahun ini sudah memasuki MT-I bulan Oktober-Maret 2020/2021.

"Ada target produksi yang harus bisa kita capai. Dengan penetapan target tanam padi seluas 8,2 juta hektar dan jagung seluas 3,3 juta hektare yang akan dibagi ke semua wilayah, kita perlu melakukan langkah operasional yang lebih konkret," kata Mentan.

Mentan juga berkomitmen akan terus memberikan bantuan sarana produksi, alat pra panen dan pasca panen, serta mendorong para petani menggunakan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) dan pengembangan pertanian berbasis korporasi klaster.

Sebagai informasi, Kementeri Pertanian memberikan bantuan senilai Rp39,4 miliar untuk pertanian di Sumatera Barat. Bantuan tersebut berasal dari Ditjen Tanaman Pangan sebesar Rp18,2 miliar; Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Rp12,8 miliar; Ditjen Perkebunan Rp4,3 miliar; dan Ditjen Hortikultura Rp3,9 miliar.
Baca juga: Mentan proyeksi produksi beras musim tanam 2021 capai 20 juta ton
Baca juga: Surplus beras hingga akhir tahun, Mentan yakin stok pangan aman

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020