Sudah memasuki produksi yang ke-1.000 bungkus
Tarakan (ANTARA) - Iin Ernawati bersama seorang temannya sedang asik membersihkan tanaman rempah untuk diolah menjadi jamu dalam kemasan bubuk yang populer dengan sebutan mpon-mpon. Seluruh rimpang-rimpangan itu dibelinya dari pasar tradisional Dayak.

Kegiatan membuat jamu tersebut dilakukan oleh Kelompok Peduli Penanggulangan COVID-19 (Kelingan) Kelurahan Kampung Enam, Tarakan. Iin Ernawati sebagai Sekretaris Kelingan Kampung Enam bersama kelompoknya sebanyak 10 orang. Mereka mulai aktif membuat jamu tersebut saat pandemi COVID-19 melanda Tanah Air.

Dengan memanfaatkan lahan pekarangan seluas 134 meter persegi, dimana ada tempat seperti balai untuk aktifitas membuat jamu dan mengemas jamu yang sudah diolah dalam bentuk bubuk. Jamu merek dagang “jae.pongan” saat ini baru dua varian rasa yakni jahe dan mpon-mpon. Jae.pongan tersendiri memiliki arti yakni jahe produksi Kelingan.

“Sudah memasuki produksi yang ke-1.000 bungkus, masa COVID begini laku banget. Pasarinnya masih ke orang – orang terdekat,” kata Iin saat ditemui di Tarakan.

Satu bungkusnya seberat 100 gram dengan harga Rp15 ribu. Pemasarannya juga melalui online seperti Instagram dan WhatsApp, bahkan pemesan jamu “jae.pongan” sudah ada dari Tanjung Selor, Kalimantan Barat, India dan Singapura.

Sudah ada satu reseller di Tarakan yang ikut memasarkan jamu “jae.pongan”. Selain itu, mereka juga sudah banyak pelanggan tetap yang mengkonsumsi jamu tersebut, karena merasa cocok. “Jamu ini lebih untuk ketahanan tubuh dan imunitas, pada saat ini sangat cocok banget dan praktis langsung seduh,” kata Iin.

Produksi jamu dari Kelingan dilakukan seminggu sekali, dimana satu kali produksi menghasilkan 20 kilogram jamu bubuk dikemas dalam 150 bungkus dengan waktu produksi enam jam. Keuntungannya perbulan sekitar Rp24 juta.

Kelingan ini juga merupakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini yang sudah berdiri sejak tiga tahun lalu di bawah pembinaan Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Baca juga: Pemkot Tarakan siapkan dana Rp2 miliar untuk penanganan COVID-19

Baca juga: Pelayaran Tarakan -Tawau ditutup untuk antisipasi COVID-19


Kelingan Program Unggulan

Pembuatan jamu oleh Kelingan ini merupakan bagian program unggulan mitra binaan dari PT. Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field. Pendampingan yang rencananya selama lima tahun oleh Pertamina yang sudah membantu modal, pelatihan pembuatan jamu, penyediaan sarana dan prasarana serta pemasaran.

Sementara itu, Sekretaris Kelurahan Kampung Enam, Anwar Arifuddin mengatakan kemitraan dengan PT. Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field bukan hanya membuat jamu tapi juga membuat disinfektan, penyemprotan tempat-tempat ibadah dan lokasi terkonfirmasi adanya kasus positif COVID-19 serta adanya Posko Kelingan.

Kampung Enam ada 11 kasus positif COVID-19 selama pandemi, ikut membantu Puskesmas Mamburungan untuk penanggulangannya. Jumlah kasus positif COVID-19 di Tarakan sampai tanggal 29 Oktober 2020 sebanyak 354 kasus dan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 281 orang. “Kampung Enam, Alhamdulillah kasusnya COVID-19 sudah nol, karena telah dilakukan edukasi juga untuk warga,” kata Anwar.

Ada sekitar 15 Program Pengembangan Masyarakat (PPM) mitra binaan PT. Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field di Kelurahan Kampung Enam. Pembuatan disinfektan dilaksanakan untu RT – RT selanjutnya keterampilan dapat ditular ke warga di RT tersebut untuk dibagikan. Pertamina juga mengedukasi Adaptasi Kebiasaan Baru untuk warga dengan merangkul pihak Puskesmas Mamburungan dan Rumah Sakit Petramedika. Termasuk bantuan Alat Pelindung Diri (APD).

Dia mengungkapkan bahwa penanggulangan COVID-19 ini peran serta masyarakat sangat penting, terutama menghadapi kasus positif yang terjadi di lingkungannya. Termasuk memberikan rasa empati dengan pendistribusian logistik kepada keluarga yang ada anggotanya positif COVID-19. Dengan melibatkan kader PKK di masing – masing wilayah.

PT. Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field juga mendirikan satu unit Posko Kelingan untuk ruang screening dan ruang isolasi. Dengan mengisi survei mawas diri yang langsung dipantau oleh Puskesmas, Kelurahan Kampung Enam dan Pertamina. Serta laporan secara online dengan nama Kelurahan Siaga Monitoring Kesehatan Online UV Box.

Menurut Manajer PT. Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field, Agung Wibowo mengatakan program Kelingan di Kampung Enam berdiri dilatarbelakangi pada bulan April 2020 jumlah kasus positif COVID-19 di Tarakan ada 30 orang dan statusnya zona merah.

“Belum adanya alur penanggulangan dan pencegahan di setiap kelurahan dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya wabah COVID-19,” kata Agung. Serta perlunya sinergi Pemkot Tarakan dalam penanggulangan dan pencegahan COVID-19. Selain itu, dampaknya adalah bertambah jumlah pengangguran di Tarakan.

Ditambahkannya bahwa solusinya adalah dengan bantuan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Untuk kesehatan didirikan satu Posko COVID-19, sosialisasi COVID-19 dan adaptasi kebaisaan baru, pelatihan pembuatan disinfektan dan sabun cuci tangan dan bantuan APD.

Pada pemberdayaan masyarakat melakukan kegiatan pengembangan demplot pertanian di kebun KWT Pertanian dan hidroponik. Dengan penerapan pertanian terpadu pada lahan nonproduktif di Kelurahan Kampung Enam. Serta budi data tanaman obat keluarga (toga) di pekarangan rumah warga serta pelatihan pembuatan minuman kesehatan rempah – rempah.

“Pencapaian dari program Kelingan yakni berpartisipasi terhadap turunnya angka COVID-19 di Kampung Enam, peningkatan ekonomi kreatif dan pemanfaatan lahan non produktif dan pekarangan rumah,” kata Agung.

Program Kelingan ini ada 10 orang penerima manfaat langsung, sebanyak 7.347 orang penerima manfaat tidak langsung, sosialisasi manfaat jamu di 19 Kelurahan yang lain dan distribusi jamu dapat dilakukan secara nasional dan internasional.

Serta berhasil mendapat sertifikat prima adalah proses pemberian sertifikat sistem budidaya produk yang dihasilkan setelah melalui pemeriksaan, pengujian, dan pengawasan serta memenuhi semua persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi produk Prima Tiga (P-3).

Hal ini implementasi dari Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2007 adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Pihak yang menjadi penerima bantuan program kemitraan disebut Mitra Binaan.

PT. Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field memunculkan wirausaha sosial dengan mengumpulkan para pemangku kepentingan. Melalui wirausaha sosial ini dapat mendorong perubahan sosial bagi masyarakat terutama pada Adaptasi Kebiasaan Baru saat pandemi COVID-19.

Baca juga: Bila transmisi lokal nihil, Tarakan siap ke adaptasi kehidupan baru

Baca juga: Pos pengamanan gabungan disiapkan saat "new normal" di Tarakan

 

Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020