Data pertanian jagung di Sumbawa kurang bagus. Makanya, perlu ditingkatkan
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro mengharapkan produksi jagung dari Kabupaten Sumbawa, NTB, dapat meningkat setelah tidak menunjukkan perkembangan yang optimal dalam dua tahun terakhir.

"Data pertanian jagung di Sumbawa kurang bagus. Makanya, perlu ditingkatkan," kata Darori dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Tanam jagung di Sumba Tengah, Mentan pastikan produksi tercukupi

Ia mengatakan jagung merupakan komoditas strategis dari Sumbawa yang saat ini produksinya belum optimal karena adanya masalah irigasi yang mempengaruhi masa panen.

Untuk itu, Darori mengingatkan pemerintah pusat dan daerah memperhatikan pembangunan waduk di wilayah ini agar masa panen bisa berlangsung selama dua kali selama setahun.

Menurut dia, pembangunan irigasi ini penting karena Sumbawa memiliki sungai yang pendek sehingga air akan cepat mengalir ke laut ketika terjadi hujan.

"Yang dibutuhkan pertanian itu air. Bagaimana bisa maju pertaniannya kalau airnya tidak ada, makanya perlu ditingkatkan lagi," ujar Darori.

Sementara itu, Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) Yeka Hendra Fatika menilai masalah jagung tidak hanya produksi yang kurang, tapi juga harga yang jatuh.

Ia mengatakan harga jagung jatuh karena produksi yang ada tidak terserap optimal mengingat ternak unggas berkurang hingga 50 persen karena adanya pandemi COVID-19.

"Artinya, kebutuhan jagung juga berkurang 50 persen, namun produksi tetap. Sehingga, mendadak terjadi over supply dan akhirnya harga jatuh," ujarnya.

Ia mengharapkan pemerintah daerah di sentra produksi seperti Sumbawa bisa menyediakan dryer dan gudang penyimpangan serta menerapkan pelaksanaan resi gudang.

"Selain itu, pemkab juga perlu membangun kerja sama langsung dengan industri feedmill, manfaatkan jaringan untuk buat harga kontrak dengan jaminan kepastian pasokan bahan baku," katanya.

Berdasarkan data BPS setempat, realisasi tanam jagung NTB hingga Juli 2020 mencapai 194.071 hektare atau mencapai 111,4 persen dari target 174.211 hektare.

Sementara itu, luas tanam jagung di Kabupaten Sumbawa sempat mencapai 114.259 hektare pada 2018 seiring dengan membaiknya harga jagung di tingkat petani.

Baca juga: Gorontalo akan ekspor 12.500 ton jagung ke Filipina
Baca juga: Mentan lepas ekspor 4.000 ton olahan jagung dan gandum asal Banten

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020