Dalam situasi sekarang ini beliau mampu melampaui batas itu karena dari tradisi digital yang 'borderless'
Yogyakarta (ANTARA) - Ratusan pelayat mengiringi prosesi pemakaman dalang kondang asal Yogyakarta Ki Seno Nugroho di Tempat Pemakaman Umum Semaki Gede, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Rabu siang.

Jenazah dalang yang acap kali menggelar pertunjukan wayang kulit melalui kanal digital itu tiba di kompleks pemakaman pada pukul 13.20 WIB.

Sebelum prosesi pemakaman, perwakilan keluarga melalui pengeras suara mengingatkan ratusan pelayat yang sebagian di antaranya merupakan anggota penggemar Ki Seno, para seniman/budayawan, serta unsur Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mematuhi protokol kesehatan.

Upacara penurunan jenazah ke liang kubur diiringi dengan kumandang azan serta lantunan selawat. Dalam prosesi itu, dua wayang kulit juga ikut dimasukkan ke dalam liang kubur Ki Seno.

Salah seorang kerabat Ki Seno, Paulina Suratmi (86), saat ditemui di area pemakaman menuturkan bahwa Ki Seno Nugroho dimakamkan satu liang dengan ayahnya, yakni Ki Suparman yang semasa hidupnya juga seorang dalang.

Ia mengatakan penetapan lokasi pemakaman itu sesuai hasil kesepakatan keluarga.

"Dimakamkan jadi satu dengan ayahnya. (Ki Seno Nugroho, red.) anak keempat dari lima bersaudara," kata dia.

Baca juga: Yogyakarta kehilangan ikon seni wayang kulit Ki Seno Nugroho

Paulina mengatakan bahwa berdasarkan informasi, Ki Seno meninggal dunia karena menderita penyakit jantung.

"Informasinya sakit jantung," kata dia.

Budayawan yang juga anggota Dewan Kebudayaan DIY Romo G. Budi Subanar mengatakan bahwa sosok Ki Seno Nugroho merupakan tokoh dalang di Tanah Air yang mampu menyesuaikan diri di tengah pandemi COVID-19 dengan memanfaatkan sarana digital.

Melalui kanal Youtube, kata dia, Ki Seno mampu menembus sekat pertunjukan wayang kulit yang tidak memungkinkan ditonton secara langsung.

Bahkan, melalui sarana itu pertunjukannya justru dapat dinikmati ribuan orang dari berbagai negara.

"Dalam situasi sekarang ini beliau mampu melampaui batas itu karena dari tradisi digital yang 'borderless'," kata Banar di sela pemakaman.

Ki Seno Nugroho tutup usia pada Selasa (3/11) malam, di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman. Jenazah almarhum sebelumnya disemayamkan di rumah duka di Gayam, Desa Argosari, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul.

Baca juga: Dalang Ki Hadi Sugito untuk Nama Jalan
Baca juga: Dalang dari tiga negara pentaskan wayang kulit bersama secara virtual
Baca juga: Petang ini ada pentas kenang maestro dalang wayang kulit Ki Nartosabdo

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020