kembali menguatkan ketahanan dan kemandirian pangan bangsa,
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Lembaga Swadaya Masyarakat (ACT) Cabang Malang Raya bersama Global Wakaf melakukan aktivasi program Tanam Raya Bibit Unggul, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas para petani yang ada di wilayah Malang Raya, Jawa Timur.

Branch Manager Global Wakaf ACT Malang Diki Taufik Sidiq mengatakan bahwa, program tersebut merupakan aksi dari program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia (MPPI) yang bertujuan untuk memberdayakan ekonomi dan kesejahteraan petani.

"Tanam raya kali ini merupakan sinergi bersama dari pakar, petani dan relawan yang bergerak bersama untuk kembali menguatkan ketahanan dan kemandirian pangan bangsa," kata Diki, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu.

Diki menambahkan, dengan adanya aktivasi program tersebut, diharapkan bisa mendapatkan dukungan dari masyarakat luas, agar program tersebut bisa berjalan dengan skala yang lebih luas dengan menggunakan dana wakaf.

Diharapkan, lanjut Diki, masyarakat bisa menyalurkan wakaf untuk mendukung program tersebut, yang nantinya tidak hanya dilakukan di wilayah Malang Raya saja, akan tetapi bisa di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: ACT Malang salurkan bantuan untuk warga terdampak COVID-19

Baca juga: ACT salurkan bantuan ratusan APD di Malang Raya


"Kami mengajak masyarakat untuk memberikan wakaf terbaiknya agar program ini dapat berjalan sesuai harapan dan manfaatnya lebih luas lagi, bukan hanya di Malang," tambah Diki.

Global Wakaf-ACT Malang bersama Prof. Dr. Hariyadi, MP seorang ahli rekayasa genetika dalam bidang pertanian mengembangkan bibit padi HMS 700, yang diklaim bisa menghasilkan 18-21 ton gabah dari luasan sawah sebesar satu hektare.

Dalam program tersebut, bibit HMS 700 dan pupuk disediakan oleh Global Wakaf-ACT Malang secara gratis yang bersumber dari dana wakaf. Selain itu, gabah yang sudah dipanen akan dibeli oleh Global Wakaf dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasaran.

Dalam tahap awal program tersebut, penanaman bibit padi HMS 700 tersebut dilakukan pada lahan seluas 3.000 meter persegi, di Embung Pandanmulyo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca juga: ACT Malang luncurkan Gerakan Bangkit Bangsaku

Baca juga: ACT Malang salurkan bantuan waqaf modal usaha mikro

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020