KSM akan memastikan semua karyawan Malindo Airways Sdn Bhd yang diberhentikan menerima faedah kehilangan pekerjaan melalui Sistem Asuransi Pekerjaan (SIP)
Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Sumber Manusia (KSM) Malaysia menyatakan maskapai penerbangan Malindo Airways telah melaksanakan pemberhentian pekerja sebanyak 2.647 orang sejak 1 November lalu.

"KSM akan memastikan semua karyawan Malindo Airways Sdn Bhd yang diberhentikan menerima faedah kehilangan pekerjaan melalui Sistem Asuransi Pekerjaan (SIP)," ujar Menteri Sumber Manusia Malaysia Datuk Seri M Saravanan di Kuala Lumpur, Rabu.

Maskapai ini merupakan perusahaan patungan antara Malaysia National Aerospace and Defence Industries dan Lion Air dari Indonesia.

Dia meminta pekerja terkait supaya segera mengemukakan permohonan faedah SIP secara online melalui eis.perkeso.gov.my atau hadir di kantor Pertubuhan Keselamatan Sosial (Perkeso/BPJS Tenaga Kerja) terdekat.

"Pada waktu yang sama, Perkeso akan membantu mereka dalam pencarian pekerjaan melalui portal MYFutureJobs. Staf Malindo Airways juga layak untuk mengikuti program latihan (kemahiran baharu, meningkatkan kemahiran) yang disediakan oleh Perkeso atau Pembangunan Sumber Manusia Berhad (PSMB), dengan iuran latihan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah," katanya.

Dia mengatakan pihak majikan juga menawarkan notis cuti tanpa gaji (untuk tempo satu tahun) kepada 439 staf dengan harapan ekonomi kembali pulih dan mereka akan dipanggil bekerja semula, manakala 347 lagi ditawarkan Skema Pemisahan Sukarela (VSS) dan sisa 1.861 pekerja diberi surat pemberhentian kerja dengan pesangon minimum di bawah Undang-Undang Kerja 1955.

Saravanan mengatakan manajemen Malindo Airways sudah menerima bantuan Program Retensi Pekerjaan (ERP) untuk dua bulan pada April dan Mei lalu.

"Bayaran ERP untuk April sudah memberi manfaat kepada 2.112 pekerja dengan nilai RM1.26 juta, manakala pembayaran ERP bagi Mei pula sudah disampaikan kepada 2.478 pekerja yang melibatkan pembayaran RM1.48 juta. Semua staf yang menerima ERP ini tidak diberhentikan kerja pada bulan terkait," katanya.

Selain itu, katanya, Malindo Airways juga sudah menerima bayaran Program Subsidi Upah (PSU) berjumlah RM240.000 bagi Juli dan Agustus untuk 200 pekerja.

"Sementara itu, bagi 439 staf Malindo Airways yang menerima surat cuti tanpa gaji (untuk tempo satu tahun), mereka boleh menganggap bahwa kontrak pelayanan mereka telah terputus dan seterusnya mengemukakan tuntutan kehilangan pekerjaan di bawah SIP, supaya mereka mendapat bantuan untuk kelangsungan hidup sementara mendapat pekerjaan baru," katanya.

Saravanan berkata kementerian amat memahami dan prihatin dengan permasalahan yang dihadapi oleh pekerja-pekerja industri penerbangan di negara ini.

"Sektor penerbangan di antara sektor yang paling terdampak sehingga kini disebabkan kekangan pergerakan penumpang dan juga pelancong dari dalam dan luar negara akibat penularan pandemi COVID-19," katanya.

Baca juga: Malindo Air - AirAsia batalkan sementara penerbangan dari dan ke Wuhan

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020